Mata Jisoo tak lepas memandangi sosok yang tengah duduk di kursi rias dikamar yang tergolong mewah. Rose saat ini berdandan dengan riasan tipis diwajahnya. Berdandan atau tidaknya Rose terlihat tetap cantik dan anggun."Udah cantik gue belum Ji?" Tanya Rose minta pendapat. Dia sekarang berdiri berpose ala ala model.
Jisoo Pov
Pertanyaan Rose buat lamunan gue buyar. Yap sedari tadi gue mengagumi sosok dia yang terlihat sempurna dimata gue. Kenapa Tuhan bisa menciptakan makhluk secantik Rose? Sungguh luar biasa.
"Jisoo lo belum jawab pertanyaan gue hei." Racaunya terlihat kesal. Duh Rose berhenti buat gua terpesona, gak aman nih jantung gue.
"Lo nanya apa emang Je?"
"Ngelamun aja sih, mikirin apa coba?" Bukannya menjawab dia malah balik bertanya. Untung sayang kalo gak udah gue timpuk lo Je pake buku yang saat ini gue pegang.
"Nah ngelamun lagi kan duh Jisoo." Rengek manja.
Saat ini dia duduk disebelah gue, Rose menjauh gak lo! Gue gak mau khilaf cium lo detik ini juga. Buru buru gue kontrol ekspresi wajah gue, gamau dia curiga nantinya.
"Siapa aja yang ikut?" Tanya gue basa basi.
Daripada diem gini terkesan canggung, meski gue udah tau jawabannya. Gue hanya ingin ngobrol lebih lama lagi dengannya, gak mau jauh-jauh dari dia.
"Gue, Jennie trus sama sigila Lucas. Kan kami empat serangkai hehe" Benarkan sesuai dugaan gue, dia nyengir menatap gue.
Mata hazel miliknya sungguh indah, gak bohong sumpah. Gue bales balik menatap dia, dia pasti terpesona juga lihat mata kelabu terang gue kek gue yang terpesona liat mata hazel miliknya.
Gue dapat melihat pipinya yang memerah. Gue tersenyum dalam hati, lalu ia segera berdiri seolah mencari barang yang hilang.
"Gue tarok dimata ya?
Haha Rose gue tau lo cuman beralasan haha lo salting kan gue tau itu. Tapi kok gemesin ya Je liat lu gini.
"Kenapa sih?" Tanyanya tanpa melihat kearah gue. Oh masih malu ternyata
"Keinget kejadian lucu aja." Jawab gua asal.
"Dasar gila." Ledeknya. "Udah ah gua pergi ya Ji, gak lama kok. Jangan lupa makan ya." Pamitnya kemudian.
Gue gak rela sebenarnya dia pergi, mau ikut. Tapi gue gak boleh egois, lagian dia pergi sama temen temennya bukan lakuin hal aneh aneh. Gue percaya temen temennya bisa jagain princess gue dengan baik, awas aja kalo sampe princess gue lecet dikit aja. Gue basmi mereka semua layaknya hama, masa bodoh.
"Rose."
Entah kenapa gue manggil nama dia tiba-tiba. Rose yang tadinya ingin buka pintu kamar, pergerakannya terhenti dan menoleh kegua.
"Iya?"
"Lo cantik." Akui gua tersenyum memuji parasnya.
Tanpa gue bilang pun orang lain akan mengatakan hal yg sama. Iya Rose emang sangat cantik, dia balas senyuman gue lalu mendekat. Eh dia malah mengecup pipi gue dan segera pergi gitu aja.
Gue diam mematung, ini bukan kali pertama dia mencium pipi tetap aja tubuh gue meresponnya dengan lebay.
Roséanne Park lo buat gue gila!
****
Bingung ya Rose mau kemana dan ngapain? Rose berserta temen temennya kerumah Nayeon untuk makan-makan bersama. Nayeon tidak sempat membeli oleh oleh untuk mereka, sebagai gantinya dia mengajak temen temennya main dan makan makan dirumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Typa Girl [Chaesoo]
Novela Juvenil"Tegang amat Je." "Gimana gue gak tegang Ji, kalo lo nya gini!" "Maafin Ji, gue salah udah ninggalin lo. Gak nungguin lo." "Jangan ngambekin gue! Kendaliin tuh tatapan lo bisa beku nih kelas berasa dikutub." "Jisoo maafin Rose ya." "Jangan ninggalin...