Jisoo tersenyum senang melihat perban dilengannya, ia tengah gila karena bahagia atas luka yang ia dapat. Orang pada umumnya akan mengeluh sakit namun tidak bagi Jisoo. Malahan ia mengaggap luka ini sebagai kecelakaan manis, bagaimana tidak? Princess nya menjadi sangat perhatian sekali.Flashback
Didalam mobil, Jisoo dan Rosé sedang berdebat memperebutkan siapa yang mengemudikan mobil. Mengingat keadaan Jisoo yang terluka, Rosé sampai tidak hati membiarkan Jisoo yang menyetir. Tetapi Jisoo begitu keras kepala tidak mengijinkannya untuk mengemudi. Dengan beralasan tidak mau membuat princess nya kerepotan.
"Ji buat kali ini aja biarin aku yang nyetir ya, lengan kamu luka. Aku gak mau kamu maksain diri." Pinta Rosé tidak tega melihat kondisi Jisoo.
"Aku gak maksain diri princess. Bisa kok aku nyetir pake satu tangan." Tukas Jisoo menolak permintaan Rosé.
"Kamu luka gegara nyelamatin aku, biarin aku tanggung jawab. Jangan buat aku kek orang jahat gak punya hati." Kesal Rosé akan sikap keras kepala Jisoo.
"Gak ada yang nilai kamu jahat. Udah gak apa-apa, aku baik-baik aja." Jisoo tersenyum meyakinkan Rosé untuk tidak khawatir.
"Gak apa-apa gimana coba? Tuan putri bisa gak sih kamu nurut aja sama aku? Sumpah aku gak mau kamu berlagak baik-baik aja, kamu itu masih manusia sekalipun banyak yang bilang kamu itu kek bidadari." Jelas Rosé mengingatkan Jisoo tentang kodratnya yang sebagai manusia biasa.
Jisoo menatap lekat Rosé begitu mendengar perkataan Rosé barusan, kemudian ia tersenyum manis dan merapikan anak rambut Rosé. Perlakuan Jisoo ini lantas membuat Rosé terdiam membisu sambil menatap mata Jisoo yang juga tengah menatapnya.
"Aku kurang nurut apa sama kamu princess? Kamu tahu sendiri, aku paling gak bisa nolak permintaan kamu." Kata Jisoo masih memandangi wajah manis Rosé.
"Selama aku masih mampu buat ngelakuinnya, aku bakal lakuin itu sendiri. Aku tahu kamu cape Je dan butuh tidur sekarang, sekalipun kamu gak bilang aku tahu. Bukan aku yang maksain diri aku buat kuat, tapi kamu sendiri Je." Dengan lembut Jisoo berucap agar Rosé tidak tersinggung.
Belanja bulanan saat pulang sekolah memang melelehkan, ditambah dengan mereka yang belum sempat makan. Mungkin Jisoo masih bisa menahan rasa cape sekaligus rasa lapar, namun belum tentu Rosé juga bisa melakukan hal demikian.
Mengenal dan bersama Rosé sudah cukup lama dan itu mampu membuat Jisoo tahu bagaimana watak Rosé. Kini princess nya itu sedang kelelahan dan juga lapar ,tapi ia menutupi itu dengan memaksakan diri untuk terlihat baik-baik saja.
"Saat sama aku jangan pernah sesekali maksain diri. Kamu bisa andalin aku kapanpun." Jisoo memegang tangan Rosé.
"Ji..."
Rosé tertegun sampai tidak bisa berkata-kata. Jisoo memang sangat mengenal baik dirinya dan ia mengakui apa yang dikatakan Jisoo adalah benar.
"Biarin aku yang nyetir ya. Kamu bisa tidur nanti aku bangunin kalau udah sampai ditempat makan." Tutur Jisoo masih dengan kelembutannya.
"Aku juga mau kek kamu Ji, bisa diandalin. Ya aku memang gak sekuat kamu, tapi setidaknya aku ada usahanya dulu gak melulu nyusahin kamu. Masa kamu mulu yang aku bikin repot, aku nya kapan kamu repotin?" Ungkap Rosé memberitahu. Sekarang giliran Jisoo yang terdiam mendengar isi hati Rosé.
"Disini bukan kamu aja yang mau keliatan keren ya, aku juga mau. Takutnya orang-orang pada ngira cuman kamu aja yang peduli aku nya gak." Lanjut Rosé terkesan memikirkan penilaian orang lain. Jisoo terkekeh, alasan princess nya lucu sekali.
"Dihh ketawa." Rosé cemberut.
"Oh jadi princess aku ini mau keliatan keren ya?" Ledek Jisoo dan Rosé malah mengangguk semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Typa Girl [Chaesoo]
Genç Kurgu"Tegang amat Je." "Gimana gue gak tegang Ji, kalo lo nya gini!" "Maafin Ji, gue salah udah ninggalin lo. Gak nungguin lo." "Jangan ngambekin gue! Kendaliin tuh tatapan lo bisa beku nih kelas berasa dikutub." "Jisoo maafin Rose ya." "Jangan ninggalin...