"Lalisa!!!"Pekikan keras itu mengagetkan seisi kelas XI IPA terlebih Lisa. Sampai buku yang ia pegang terjatuh dari tangannya, lalu semua murid melihat ke asal sumber suara tersebut. Disana ditepi pintu berdiri Rose dengan keamarahannya pada Lisa.
"Rrosee.." Gagap Lisa entah hal apa yang membuat princess nya Jisoo itu marah.
"Jennie sakit gara-gara lo yang maksa dia pulang bareng sama lo." Tukas Rose menuduh Lisa.
Jennie mengabarkan pada ketiga temannya, kalau dia tidak masuk sekolah hari ini dikarenakan demam. Mengetahui hal itu, Rose sudah bisa menyimpulkan akibat Jennie sakit dikarena kemarin pulang kehujanan diantar Lisa.
Lisa terkejut mendapati kabar tersebut, bahkan ia mengantar Jennie ke rumah sebelum hujan turun. Malahan dia yang pulang dalam keadaan hujan deras tetapi ia tidak jatuh sakit dan mengapa malah Jennie?
"Ehh bukan salah gue ya. Gue anterin di pulang sebelum hujan turun." Katanya memberitahu dan dia menatap Jisoo yang berdiri disebelah Rose untuk meminta pembelaan.
"Gue gak ikut-ikutan." Ujar Jisoo lalu berjalan ke kursi tempat ia duduk.
Melihat perilaku Jisoo yang tidak mau membantunya membuat Lisa mendengus kesal tapi Jisoo tidak peduli.
"Gak usah boong deh lu Lis. Itu apa hah? Kok Hoodie Jisoo ada sama lo?!" Rose melihat di kursi Lisa hinggap Hoodie Jisoo.
Menyadari itu, posisi Lisa semakin sulit untuk diselamatkan. Sudah pasti tuduhan itu makin mengarah padanya, terbukti dengan Rose mendekat dengan muka galak.
"Jadi Hoodie Jisoo malah lo yang make ya. Lisa kok lo tega gitu sih biarin Jennie basah kehujanan." Marah Rose, sebelum Rose bisa menjangkaunya dengan sigap Lisa menjauh.
"Gak ada otak ya lo Lisa, awas lo ya!" Maki Rose disertai ancaman sembari mengejar Lisa yang berlari menghindari amukan Rose.
"Bukan gitu anjirr, lo salah paham." Lisa tidak ingin disalahkan dalam hal ini.
"Salah paham apaan, udah jelas-jelas lo yang jahat. Gak gentle amat sih! Sini gak lo, gak usah kabur." Sewot Rose merasa yakin jika Lisa lah yang bersalah.
"Gimana gue gak kabur lo nyeremin gitu njer." Ujar Lisa tidak ingin dicakar atupun dijambak oleh Rose.
"Makanya lo mau hujan-hujanan gak usah ajak sahabat gue. Jennie jadi sakit kan ini salah lo Lisa."
"Apasih hei. Orang gue udah baik hati anterin dia pulang, napa jadi nyalahin gue kalau dia sakit."
Terjadi aksi kejar-kejaran didalam kelas, perdebatan mereka cukup menganggu ketenangan murid-murid disana tetapi semua merasa sungkan untuk sekedar menegur. Jisoo saja sampai menutupi telingaanya menggunakan earphone.
"Astaga tu Rose ngapain ngerusuh di kelas orang." Kaget Nayeon yang kebetulan lewat disana bersama Lucas.
"Ya begitu tuh kalau monyet lepas kandang jadi meresahkan." Ejek Lucas yang melihat kesadisan Rose menjambak rambut Lisa.
"Goblok! Temen sendiri dikatain monyet." Kata Nayeon mendelik tajam Lucas.
"Kalau Rose monyet lo apa hah? Beruk kebelet minta kawin." Nayeon tidak terima jika sahabat tersayangnya dihina.
"Njerr udah dikatain beruk malah dikatain kebelet kawin pula." Gerutu Lucas.
"Temen lo tuh lemah amat, gampang bener terserang sakit." Kata Lisa menahan sakit akibat jambakan tak bermoral Rose padanya.
"Gue dong kuat, gak gampang sakit." Lanjutnya membanggakan diri.
"Kalau emang lo kuat ngapain Hoodie Jisoo ada sama lo. Ngaduh deh, lo maksa Jennie kan buat kasih tuh Hoodie ke lo, dihh dasar payah." Maki Rose mencubit pinggang Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Typa Girl [Chaesoo]
Ficção Adolescente"Tegang amat Je." "Gimana gue gak tegang Ji, kalo lo nya gini!" "Maafin Ji, gue salah udah ninggalin lo. Gak nungguin lo." "Jangan ngambekin gue! Kendaliin tuh tatapan lo bisa beku nih kelas berasa dikutub." "Jisoo maafin Rose ya." "Jangan ninggalin...