Begitu melihat Lisa berada tidak jauh didepan matanya, Rose melepaskan pegangan tangan Jisoo berguna menghampiri Lisa. Tampaknya Rose tidak main-main dengan perkataannya, benar akan memberikan Lisa pelajaran sudah melukai tangan Jisoo."Lisa."
Bugh.
Dengan keras, Rose menendang tulang kering Lisa membuat Lisa mengerang kesakitan. Hampir saja ia tersungkur kalau saja ia tidak kuat menahan diri. Jisoo sampai terperangah dari tempatnya berdiri menyaksikan adegan kejam tersebut.
"Apaan sih Anji..."
Makian yang hendak dikeluarkan Lisa langsung tertahan begitu saja saat mengetahui kalau Rose lah yang melakukannya.
"Apa? Lo mau ngatain gue anjing hah?" Ketus Rose dengan muka galaknya.
"Lo tuh yang anjing ya Lisa! Punya mata tuh dipake, gak lihat kalau tangan tuan putri gue lagi luka? Napa sih lo dorong-dorong dia?!" Sewot Rose menatap Lisa .
Mendengar kekesalan Rose sampai membuat Lisa bengong tidak mengerti. Mengapa Rose marah-marah padanya dengan alasan yang tidak ia perbuat.
"Ngapa sih lo? Keserupan ya datang-datang marah mana pake nendang kaki gue segala. Lo pikir kaki ini gue kayu." Heran Lisa. Tendangan Rose tadi benar-benar sakit.
Jisoo tampak was-wasan dana semakin merasa bersalah telah menyeret nama Lisa ke dalam masalah. Bagaimana jika Lisa mengatakan ia tidak melakukan apa-apa pada Jisoo? Posisi Jisoo akan berada dalam bahaya.
"Iya gue keserupan nih, mau cekek lo." Ketusnya mencoba meraih tangan Lisa tapi Lisa menghindar.
"Dasar Jeh sadar. Astaga nih anak benar keserupan keknya." Panik Lisa akan sikap brutal Rose.
"Siniin leher Lo, gak usah ngehindar! Gue marah ya sama lo Lisa." Rose masih terus mencoba menjangkau leher Lisa.
"Oi tolongin gue dong! Ada yang keserupan nih elah." Teriak Lisa pada murid-murid yang ada disana seraya memegang tangan Rose.
"Lo ngerepotin aja sih Jeh." Ngeluh Lisa bercampur cemas. Ya bagaimana kalau Rose sungguhan keserupan?
"Bestie gue dukung lo, cekek aja Lisa. Songong amat dia jadi cewek." Kompor Nayeon datang mendekati.
"Emang nih ya anaconda bikin ulah mulu." Ujar Rose mengatai Lisa.
"Apaan sih lo Nay? Ngatain gue songong, jangan nambah masalah deh." Protes Lisa menatap dingin Nayeon.
"Lo pikir gue gak tau hah? Lo kan yang bikin Jennie nangis tadi di toilet." Perkataan Nayeon ini sontak membuat Lisa dan Rose terkejut.
"Hah? Jennie nangis?" Kaget Rose baru tahu berita ini.
"Ih kurang ajar banget lo Lisa udah bikin temen gue nangis." Rose memukul-mukul Lisa, tidak terima sahabatnya dibuat menangis.
"Dia nangis napa nyalahin gue? Gue gak ada hubungannya sama dia ya." Ucap Lisa membela diri.
Sebelum Nayeon mengantarkan Rose ke uks, ia pamit ke toilet dulu. Disana sempat ia melihat Jennie menghapus air matanya begitu keluar dari dalam toilet lalu kemudian disusul Lisa yang keluar juga. Disanalah Nayeon menyimpulkan kalau Jennie menangis karena Lisa.
"Lo gak mau banget ya disalahin. Udah jelas-jelas lo yang salah." Semprot Rose.
"Gua gak salah!"
"Untung aja ya Jisoo sikapnya gak pengecut kek lo." Komentar Nayeon pedas.
"Diem ya lo anjing!" Bentak Lisa pada Nayeon. Dia kesal Nayeon ikut campur dan memperkeruh keadaan.
"Gak usah bentak temen gue! Sini hadepi gue, emang benar kan lo itu pengecut. Tuan putri gue mah gak bisa disamain sama lo!" Rose menimpali ikut menghina Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Typa Girl [Chaesoo]
Teen Fiction"Tegang amat Je." "Gimana gue gak tegang Ji, kalo lo nya gini!" "Maafin Ji, gue salah udah ninggalin lo. Gak nungguin lo." "Jangan ngambekin gue! Kendaliin tuh tatapan lo bisa beku nih kelas berasa dikutub." "Jisoo maafin Rose ya." "Jangan ninggalin...