"Kau mencari Hyunjin?" Seseorang menepuk pundaknya.
Felix yang sedang mengintip di jendela kelas XI-E terlonjak kaget, ia segera membalikkan badannya. Kakak kelas yang merupakan teman pacarnya itu menatapnya dengan seringai kecil.Felix mengangguk sebagai jawaban. Keningnya berkerut dalam.
"Bagaimana sunbae-nim tau jika aku mencari Hyunjin hyung?" Tanya nya penasaran."Hyunjin mengatakan kalau kau adalah pacarnya. Jadi, bisa ku tebak kau ke sini mencari Hyunjin. Benarkan?"
Felix mengangguk lagi, kali ini ia mengulum senyum malu. Pipi nya memerah seiring hatinya yang menghangat mengetahui Hyunjin tidak ragu membicarakan hubungan nya.
"Nama ku Lee Minho." Seniornya tersenyum ramah seraya mengulurkan tangannya.
Felix menyambut jabat tangan Minho. "Aku Lee-"
"Lee Felix. Ku rasa di sekolah ini tidak ada yang tidak mengenalmu." Belum sempat Felix menyebutkan namanya Minho sudah memotong kalimatnya.
Minho berdecak, "Beruntung sekali Hyunjin memacari pria manis seperti mu."
Felix menggaruk tengkuknya menyembunyikan kegugupan yang kentara, "Tidak juga, seharusnya aku yang beruntung memiliki pria seperti Hyunjin hyung di sisi ku."
Sang kakak tingkat tersenyum lebar, "Kalau begitu kalian sama-sama beruntung saling memiliki." Putusnya final.
Felix berdeham, "Apa sunbaenim tau dimana Hyunjin hyung?"
Si senior mengangguk kuat. "Tentu saja. Kebetulan hyung juga akan ke sana. Ayo!" Ajak Minho dengan senyum anehnya.
Felix dengan patuh mengekori langkah Minho menaiki anak tangga lantai 2.
"Kau sepertinya sangat mencintai Hyunjin ya?" Minho menerawang seiring ketukan langkahnya yang memelan.Felix mengulas senyum seraya mengangguk yakin. "Hyunjin hyung cinta pertama ku."
"Begitu ya." Senyum simpul Minho mengambang.
Kaki mereka sudah melewati lantai teratas, itu artinya satu-satunya tempat yang akan ia tuju adalah atap sekolah.
Minho melangkah menghampiri sekelompok orang yang tidak terlihat dengan jelas oleh Felix sementara sang adik kelas termangu di depan pintu dengan perasaan gelisah.
"Ayo!" Minho menghentikan langkahnya, ia berbalik, gestur tangannya menyuruh Felix mengikutinya.
Felix menurut, ia membawa langkahnya menuju segerombolan orang yang kini telah ia lihat dengan jelas.
Di sana, sekumpulan kakak kelas nya sedang merokok dan ada pula yang bermesraan, tetapi pandangan Felix jatuh pada Hyunjin yang terlelap nyaman di paha seorang perempuan. Mereka tampak mesra, Hyunjin yang terlelap damai beralas paha mulus dengan jemari lentik perempuan itu menyugar lembut rambut Hyunjin.
"Hey, Hwang. Pacar mu mencari mu." Minho membangunkan Hyunjin dengan cara menendang tulang kering nya.
Hyunjin tersentak kaget, ia segera bangun dari tidurnya dan melempari Minho dengan sepotong kayu.
"Bangsat, kau mengganggu ku saja." Umpat Hyunjin setelah mengumpulkan nyawanya."Pacar mu ada disini." Tunjuk Minho dengan gestur bibirnya.
Hyunjin sontak menoleh, ia melihat Felix mematung kaku dibelakang Minho. Raut kesal Hyunjin seketika berganti dengan senyum lebar.
"Ku pikir kau sudah pulang!" Hyunjin menghampiri nya. Jemari panjangnya tampak sibuk menyugar rambut hitam nya yang mulai memanjang.
Felix menggaruk tengkuknya, "hyung yang meminta ku untuk menunggu." Sahut nya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TASTE - HYUNLIX
RomanceFelix itu mangsa nya. Hyunjin menekankan itu. Ia bahkan berhasil membawa hoobae nya itu ke atas ranjang nya pada kencan pertama mereka. Felix yang polos, lugu dan siswa teladan di sekolahnya berhasil ia ubah menjadi murid yang berada di urutan perta...