Chapter 6 : Sebuah tes

615 81 2
                                    

Selamat hari selasa Guys,

❤️❤️❤️

Happy reading ❤️❤️❤️




Setelah melewati ulangan yang terasa seperti neraka, Hyunjin memutuskan bolos sekolah. Ia tidak peduli Jika guru konseling nya memberikan hukuman berlipat ganda. Yang terpenting ia bisa membebaskan diri dari rutinitas membosankan itu.

Hari ini partner in crime nya tidak datang ke sekolah dan juga tidak bisa di hubungi. Untuk itu, Hyunjin mencari Minho di rumah dan juga di tempat biasa mereka berkumpul. Tetapi nihil, Minho menghilang begitu saja tanpa ada tanda-tanda melarikan diri.

Berdasarkan informasi dari Jungwoo, terakhir kali ia melihat keberadaan Minho di club Heaven tadi malam. Hyunjin sebenarnya tidak mengkhawatirkan nya atau pun memiliki prasangka buruk karena Minho sudah sering menghilang seperti ini. Namun rasa bosan membuat ia menghabiskan waktu mencari Minho.

Jika Hyunjin terkenal sebagai pembuat onar di sekolah maka Minho adalah berandalan jalanan. Teman nya itu seringkali berurusan dengan gangster atau preman jalanan lainnya. Tentu saja alasannya karena uang. Seringkali orang-orang membayar Minho untuk menjadi tukang pukul, menagih utang ataupun mengurus sesuatu. Minho tidak keberatan, selama mereka membayarnya sesuai kesepakatan dan tidak memintanya melakukan perbuatan kotor dan kriminal berat.


"Nanti malam kau tidak sibuk kan? Bagaimana jika kita ke Hongdae?"
Hyunjin menekan tombol kirim ke kontak Felix. Tujuannya ke Hongdae adalah menonton pertunjukan Minho dan teman B-boy nya. Mungkin saja sekarang Minho memang bersama mereka, pikir Hyunjin.

Tidak berselang lama, Felix membalas pesannya dengan persetujuan. Mereka membuat janji bertemu jam 7 nanti di sana. Alasan Felix menolak Hyunjin menjemputnya tentu saja karena Chris.




***



Felix ingin terlihat sempurna di kencan kali ini. Ia menghabiskan waktu 30 menit berendam di bathtub dengan tebaran kelopak mawar dan juga bath bomb.

Dengan bathrobe yang membungkus tubuhnya, Felix mematung memindai setiap pakaian yang tergantung rapi di walk in closet nya. Ada ribuan pakaian dari berbagai merek terkenal dengan beragam corak dan bahan. Ia merenung sejenak memikirkan pakaian terbaiknya di kencan kali ini.

Felix tersenyum puas menatap pantulan dirinya di cermin. Paduan kemeja yang dibalut jaket warna nude, dan jeans senada memberikan kesan manis dan lembut. Ia merapikan rambutnya seraya menetralkan detak jantung yang kian berdebar cepat. Ini hanya kencan biasa, namun Felix begitu bersemangat dengan kencan nya. Ia ingin terlihat sempurna di mata Hyunjin.

"Kau ingin berkencan?"Felix terlonjak kaget, refleks ia membalikkan badannya dan mendapati Chris telah berdiri di depannya dengan tangan terlipat di dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau ingin berkencan?"
Felix terlonjak kaget, refleks ia membalikkan badannya dan mendapati Chris telah berdiri di depannya dengan tangan terlipat di dada.

"Hyung sudah pulang?" Felix mencoba mengalihkan topik pembicaraan mereka. Ia sama sekali tidak memperkirakan jika kakaknya itu akan pulang kerumah secepatnya ini.

TASTE - HYUNLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang