Hari 1 : Menjauhlah, Gadis Tiang!

1K 116 1
                                    






Stasiun kereta terlihat lebih ramai dari biasanya. Libur musim panas kali ini benar-benar membuat orang-orang sangat bersemangat. Orang yang berpergian sendirian dengan barang bawaan di tangannya, orang yang berpergian secara berkelompok dengan perdebatan kecil mereka, berbaris panjang menunggu untuk membeli tiket sesuai tujuan mereka. Yujin bersyukur ia sudah memesan tiket kereta secara daring, sekarang ia hanya  perlu mencari tempat untuk mencetak tiketnya.



"Jam berapa keretamu tiba?" tanya Gaeul yang mengekori Yujin sejak mereka kembali dari mengantar Rei ke bandara.



"Masih setengah jam lagi." jawab Yujin yang masih celingak-celinguk mencari keberadaan mesin pencetak tiket.



"Stasiun ramai sekali hari ini, untung Rei tidak jadi ikut denganmu. Bisa-bisa anak itu akan mengomel seharian."



Sudut mata Yujin menangkap keberadaan sebuah mesin pencetak tiket di tengah-tengah hiruk pikuk lautan manusia. Dengan cepat ia menarik tangan Gaeul dan berjalan ke arah mesin itu. Gaeul yang sejak tadi sibuk memperhatikan orang-orang terseret oleh kekuatan gadis tinggi itu. Ia hanya bisa pasrah dan meminta maaf saat tubuhnya tidak sengaja menyenggol seorang wanita yang sedang menggendong anaknya.



"Kenapa kau menyeretku, Bocah Tiang?! Tanganku rasanya seperti mau lepas." ujar Gaeul kesal. Ia mengusap pelan lengan kirinya, genggaman Yujin terlihat meninggalkan bekas berwarna merah samar.



"Karena kau lambat, Unnie. Kebetulan mesin ini sedang sepi. Jika aku harus memanggilmu, orang-orang akan mendahului untuk mencetak tiket dan aku harus menghabiskan waktu untuk menunggu." jawab Yujin santai. Ia dengan cekatan memencet layar mesin di depannya hingga selembar kertas kecil berisikan informasi perjalanan Yujin keluar dari sana.



"Ucapanmu tidaklah salah, tapi entah mengapa aku kesal mendengarnya." balas Gaeul dengan alis berkerut. Yujin tertawa pelan mendengarnya.



"Orang tuamu jadi datang ke Seoul?" tanya Yujin sembari mengecek jam di ponselnya.



"Ya, mereka baru saja berangkat sepuluh menit yang lalu."



Suara halus seorang wanita menggema ke seluruh penjuru stasiun, memperingatkan para penumpang agar tidak melewati garis pembatas di peron. Kereta tumpangan Yujin telah tiba, kini sudah saatnya ia berpamitan dengan Gaeul. Yujin meletakkan tasnya di lantai dan memeluk gadis itu dengan erat.



"Jaga dirimu baik-baik, Yujin." ucap Gaeul di sela-sela pelukan mereka. "Jangan lupa hubungi aku ketika kau sudah tiba."

10 Days | AnnyeongzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang