Kunci besi yang sudah mulai pudar warnanya berputar menimbulkan suara "ceklek" pelan, menandakan bahwa pintu sudah terkunci rapat. Wonyoung menyimpan kunci ke dalam sakunya dan berjalan menuju ke rumah sebelah. Ia sudah berjanji untuk mengantar nenek Ahn pagi ini karena Yujin terlihat kurang sehat sejak semalam. Wonyoung sedikit merasa bersalah karena sudah bersikap keras kepala kemarin. Sepertinya ia harus meminta maaf dengan benar pada Yujin. Ia bisa menjalankan misi balas dendamnya pada Yujin lain kali.
Halaman luas dengan aroma rerumputan segar menyambut Wonyoung saat ia melangkahkan kaki ke dalamnya. Angin yang berembus sedikit kencang menggoyangkan dahan pohon, menjatuhkan daun-daun yang telah berubah warna menjadi kecokelatan. Tak ingin pemandangan asri tersebut rusak oleh dedaunan yang gugur, Wonyoung mengumpulkan daun-daun itu dan membuangnya ke dalam tempat sampah. Ia bisa mendengar suara Yujin yang sedang membicarakan sesuatu bersama neneknya di dalam rumah.
Yujin muncul dari dalam rumah dengan masih mengenakan piama. Sejenak, Wonyoung tidak bisa mengalihkan pandangannya. Wajah polos tanpa make-up dan rambut tergerai yang sedikit berantakan. Siapa pun yang melihat tahu bahwa Yujin pasti baru saja terbangun dari tidurnya. Tetapi, bagaimana bisa Ahn Yujin bangun dari tidur dengan terlihat menggemaskan seperti itu? Tidak adil. Wonyoung bahkan tidak berani menatap cermin setelah ia terbangun dari tidurnya dan gadis ini bisa-bisanya membuat ia merasakan sakit di dalam dadanya hanya dengan penampilan bangun tidurnya yang terlihat begitu memesona?
Menyebalkan.
Sayangnya, suatu hal sedikit mengganggu Wonyoung. Yang benar saja, piama bermotif anak anjing? Bahkan adik Liz yang masih SD tidak mengenakan piama kekanakan seperti itu. Sesuatu terbesit di dalam benak Wonyoung. Sepertinya tidak apa-apa jika ia sedikit bermain-main dengan gadis itu, bukan?
"Selamat pagi, Gadis Tiang."
Ada secuil rasa kecewa yang muncul di dalam sudut hati Jang Wonyoung saat melihat Yujin mengabaikan sapaannya. Sepertinya suasana hati Yujin tidak terlalu baik hari ini. Wajahnya terlihat begitu lelah dan sedikit muram. Wonyoung memperhatikan Yujin yang masih bersikeras ingin mengantar neneknya pergi dengan cemberut. Benarkah ini cucu karismatik yang sering diceritakan oleh Halmae? Ia malah terlihat seperti bayi besar yang merajuk dalam piama anak anjing itu.
Hingga mereka sudah berbelok di perempatan, perasaan aneh yang mengganjal di dada Wonyoung masih juga tak mau hilang. Jantungnya terus terasa sakit dan berdebar-debar sejak meninggalkan rumah keluarga Ahn. Tiap kali bayangan Ahn Yujin dengan piama anak anjingnya muncul, dadanya terasa semakin sakit dan jantungnya semakin berdebar. Wonyoung sudah menerapkan gaya hidup sehat sejak ia berusia lima belas tahun. Dia tidak mungkin mengalami kondisi buruk atau penyakit mematikan, kan? Ya, mungkin saja ketahanan fisiknya sudah mulai menurun karena ia sudah jarang berolahraga akhir-akhir ini. Benar, ini bukan apa-apa, tidak ada hubungannya dengan Yujin.
KAMU SEDANG MEMBACA
10 Days | Annyeongz
Storie d'amoreWhen I'm with you, summer is totally different.