"Ibu, aku pergi dulu."
Dengan terburu-buru, Wonyoung melangkah keluar meninggalkan pekarangan rumahnya. Matahari bahkan masih belum mengintip dari balik peraduannya, tetapi Wonyoung sudah bergegas menuju balai masyarakat. Kardigan berwarna merah muda itu ia eratkan, kedua tangannya saling bergesekan untuk menciptakan kehangatan.
Gudang, ruang utama, tenda di lapangan, dan beberapa ruangan lainnya. Sudah tak terhitung berapa langkah Wonyoung berjalan pagi ini dari satu tempat ke tempat lain. Bahkan Liz yang tiba beberapa menit setelah Wonyoung menatap gadis itu takjub.
"Lagi? Kami baru saja membawa dua puluh kursi." protes Liz yang bahunya terasa seperti akan copot.
"Hari ini anak-anak tingkat tiga juga akan datang, jadi kita butuh lebih banyak kursi." jelas panitia yang sedang memeriksa kelengkapan seluruh aspek acara.
"Tingkat tiga?" tanya Wonyoung bingung. "Kukira jadwal mereka masih dua bulan lagi."
"Astaga, acara gabungan?!" tukas Liz bersemangat. "Ini pasti akan sangat menggemaskan! Ayo, Won, kita tidak bisa membiarkan anak-anak lucu itu tidak mendapat tempat duduk!"
Wonyoung terkekeh pelan melihat Liz yang sangat bersemangat. Gadis itu sangat suka dengan anak kecil, jadi tidak heran ia terlihat begitu berapi-api hari ini. Mengikuti Liz yang membawa enam kursi sekaligus, Wonyoung mengangkat dua kursi pada masing-masing lengannya. Ia menyusun kursi-kursi itu di sebuah ruangan di dekat aula. Ruangan itu memiliki jendela yang cukup besar sehingga orang di dalamnya bisa melihat langsung ke arah lapangan.
"Tadi kita butuh berapa kursi untuk ruangan ini?" tanya Liz dari muka pintu.
"Lima belas. Kita sudah membawa sepuluh, jadi hanya perlu lima kursi lagi." jawab Wonyoung yang sedang meletakkan kursi yang dibawanya.
"Baiklah, aku akan membawa sisanya ke sini. Kau bisa segera menyusun kursi-kursi yang sudah ada."
Wonyoung berdeham pelan. Dengan giat, ia mulai menggeser kursi berkelompok menjadi tiga bagian. Tenaganya memang tidak sekuat Liz yang mampu membawa lebih dari lima kursi sekaligus, atau tidak sekuat Yujin yang mampu menariknya keluar dari arus sungai yang deras. Tetapi Wonyoung punya stamina yang jauh lebih tinggi dari Liz karena terbiasa naik turun bukit untuk mencari bunga liar. Karena itu ia lebih memilih untuk mengerjakan tugas yang mengharuskannya untuk berjalan ke sana kemari.
Omong-omong soal Yujin, Wonyoung masih belum melihat sosok gadis itu hari ini. Langit yang tadinya gelap kini sudah mulai menunjukkan warnanya. Halmae Ahn sudah pasti akan hadir ke acara ini, tetapi apakah Yujin juga akan datang? Wonyoung sedikit cemas, berharap semoga saja gadis itu tidak ikut. Ia masih belum siap memperlihatkan wajahnya di hadapan Yujin setelah apa yang terjadi kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
10 Days | Annyeongz
Roman d'amourWhen I'm with you, summer is totally different.