Sarapan pagi ini terasa sangat muram dan tidak bersemangat. Wonyoung bahkan tidak menghabiskan makanannya dan memainkan nasi yang masih terasa hangat di dalam mangkuk. Pikirannya masih melayang pada sore kemarin. Wonyoung benar-benar khawatir, ia tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada seseorang yang sudah ia anggap seperti neneknya sendiri.
"Kau tidak akan menghabiskan makananmu?" tanya Ibu Wonyoung pada anaknya yang masih setengah melamun. Wanita itu menghela napas pelan dan meletakkan sumpit ke atas mangkuknya.
"Wonyoung, ibu tahu kau khawatir pada Halmae Ahn. Hanya saja, tidak baik jika kita terus berpikiran buruk. Jika terjadi sesuatu, kita tidak akan bisa berpikir dengan jernih."
"Apa menurut Ibu, Halmae akan baik-baik saja?"
Wonyoung menatap ibunya yang bangkit dari kursi dan berjalan ke wastafel. Meski mereka sangat mengkhawatirkan kondisi Nenek Ahn, hidup mereka harus terus berjalan. Lipatan pada kemeja yang dipakai ibunya terlihat menyembul dari lubang sarung tangan karet. Ibunya benar, Wonyoung harus bersiap atas segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi.
"Kita semua ingin Halmae Ahn baik-baik saja." Ibu Wonyoung meletakkan mangkuk dan alat makan yang sudah bersih kembali ke tempatnya. "Habiskan makananmu dan pergi temani Yujin. Dia akan membutuhkan seseorang untuk menemaninya. Seandainya terjadi sesuatu, segera hubungi ibu."
------
Dalam hati, Wonyoung sedikit enggan untuk pergi mengunjungi Yujin. Hatinya masih sedikit sakit saat memikirkan Nenek Ahn. Namun, ibunya telah berpesan. Tak punya pilihan lain, Wonyoung melangkahkan kaki masuk ke dalam halaman berpagar biru yang warnanya sudah mulai pudar.
"Permisi." ucap Wonyoung di depan pintu. Tidak ada jawaban dari penghuni rumah. Apakah mereka sedang berada di halaman belakang? Wonyoung sedikit mengeraskan suaranya dan kembali memanggil Yujin.
"Permisi. Ahn Yujin! Apa kau ada di dalam?"
Huh? Ada apa ini? Mengapa tidak ada satu orang pun yang menjawab panggilannya. Rumah ini juga entah bagaimana terasa begitu sunyi. Ini sudah siang, tidak mungkin Yujin dan neneknya masih tertidur.
"Ya! Ahn Yujin! Apa ada orang di rumah?!"