"Loh.... lo??"
Setelah pertemuan tak terduga Jisoo dengan sosok itu, keduanya kini sedang berbincang satu sama lain. Tentunya Jisoo yang merasa canggung juga ada sedikit rasa jengkel namun ia menahannya.
"Thank's." ujarnya. Jisoo yang mendengar itu hanya mendengus tidak menjawab, rasanya seperti sedikit menyesal karena sudah membela perempuan di sebelahnya itu.
"Maaf untuk yang waktu itu, gue awalnya memang gak suka sama lo. Makanya gue ngehina lo di parkiran dan langsung ngajak berantem padahal sebelumnya kita gak pernah kenal satu sama lain."
Ya, perempuan itu yang pernah berantem dengan Jisoo di parkiran kampusnya, yang pada saat itu tak sadarkan diri akibat pukulan Jisoo pada tubuh perempuan itu. Jisoo awalnya memang sedikit jengkel, namun egonya runtuh karena seketika dia merasa bahwa dia juga bersalah karena telah bersikap kasar.
Sebelum menjawab Jisoo berdehem pelan, "Gue yang harusnya minta maaf. Maaf waktu itu gue brutal banget, dan gak sempet tau kondisi lo waktu itu."
Jisoo beneran tidak enak, alhasil dia hanya menunduk kecil sambil mengusap tengkuk belakangnya.
"Satu sama, mulut gue jahat jadi gue dapat balasannya." katanya. Jisoo pun segera menoleh, dan mendapati ada senyum kecil terpatri di bibir perempuan itu.
"Pantesan waktu itu Mingyu bela-belain lo banget sampe ngancem temen gue segala buat ngehapus video lo yang direkam temen gue. Lo nya emang baik gini, lo cewek yang sopan dan berani mengakui kesalahan."
Jisoo terkejut, ia baru mengetahui fakta itu.
"Bentar, bukannya Mingyu punya video itu karena biar gak lo sebar ya? Dia bayar lo."
"Ha? Apanya? Dia tiba-tiba dateng ke Rumah Sakit, dia langsung ngerebut hape temen gue, dia ngancem kalo temen gue nyebarin video itu, temen gue bakal di keluarin dari kampus, gue lupa kalo kita lagi berurusan sama anak dari Ketua Yayasan, alhasil temen gue menghapus file itu tepat di depan Mingyu. Foto-fotonya juga."
"Ha? Foto apaan?"
"Ya foto lo yang waktu pelukan sama Wonwoo di kelas, itu ulahnya temen gue yang gak suka lo deket sama Wonwoo, cowok yang dia suka."
Jisoo masih tak menyangka semuanya, apalagi perihal Mingyu yang sepengetahuannya Mingyu adalah sosok yang menyebalkan dan suka sekali bertindak sesuka hatinya.
Namun begitu mendengar pernyataan perempuan di sebelahnya itu, Jisoo bisa menyimpulkan bahwa ternyata benar Mingyu tidak sejahat itu.
Mingyu adalah orang baik.
***
Hari-hari di jalani oleh Jisoo dan Seokmin dengan perasaan yang cukup tenang meskipun masih ada beberapa hal yang belum teratasi sepenuhnya, namun keduanya mencoba sekali lagi untuk bertahan bersama-sama sampai tujuan keduanya tercapai. Yaitu, menikah.
Kini keduanya sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan sambil bergandengan tangan satu sama lain.
"Sooie, besok sudah waktunya check up. Pulang kampus aku antar ke Dokter ya?" kata Seokmin seraya mengeratkan genggamannya di tangan putih mulus milik Jisoo.
"Hm, habis itu kita ke restoran yang jual tteokpokki super pedes ya Seok, aku mau makan itu."
"Loh, bukannya kamu gak suka pedes? Kamu kan gak kuat makan pedes, Sooie."
"Bukan kemauan aku Seok, mungkin si adek yang mau."
"Oh iya ya, disini kan udah ada dedek, maaf ya dek Papa lupa kalau kamu udah tinggal di perut Mama kamu semenjak berapa Minggu yang lalu." ujar Seokmin dengan satu tangannya mengusap lembut perut Jisoo yang masih tergolong rata karena masih 3 Minggu kehamilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbbiden Love but It's Okay | SeokSoo [GS] ✔
Lãng mạnHong Jisoo gadis cantik berusia 22 tahun yang saat ini tengah menjalani hubungan terlarang dengan Lee Seokmin yang berusia 31 tahun. Mengapa terlarang? Karena Seokmin adalah pria beristri, Seokmin sudah menikah namun menjalani hubungan gelap dengan...