Seperti biasanya, Jisoo bekerja di perusahaan itu menjadi model bersama Mingyu dimana keduanya semakin gencar menunjukkan bahwa keduanya sangat nampak serasi jika bersama.
Demi profesionalitas dalam pekerjaan, Jisoo pun seakan mengikuti Mingyu dimana gadis cantik itu tak segan menerima uluran tangan Mingyu ketika pria itu menggandeng tangannya. Tak ragu, Jisoo membalas senyuman Mingyu ketika pria itu melempar senyumannya kepada Jisoo.
Tak heran, reaksi kecil semacam itu berhasil membuat keduanya menjadi bahan gosip satu perusahaan di mana banyak yang mengira bahwa keduanya tengah terlibat cinta lokasi dan menjalin hubungan satu sama lain.
Tidak tahu saja bahwa fakta itu memang benar adanya, namun ketika di tanya perihal hubungan keduanya oleh teman-teman satu kantor, Jisoo dengan ramahnya hanya melempar senyum. Seolah membiarkan mereka semua memiliki asumsi sendiri terkait hubungannya dengan Mingyu.
Kini gadis itu sedang berada di dalam toilet, kebetulan sedang mencuci tangannya di wastafel. Lalu tak sengaja pandangannya menemukan seseorang yang seolah sengaja masuk ke dalam toilet, dan dengan santainya kaki jenjang cantiknya menghampiri Jisoo dengan membuka kran di sebelahnya untuk mencuci tangan lentiknya.
"Hai, Jisoo." sapanya dengan mengembangkan senyuman di bibir wanita itu menatap Jisoo dari balik cermin di depannya.
"Tidak perlu berpura-pura lagi. Di sini gak ada orang lain selain kita berdua, Bu Eisa." jawab Jisoo membuat Eisa lantas terkekeh kecil dan mematikan kran air yang menyala.
Kemudian Eisa membetulkan rambut panjang hitamnya sambil memoleskan lipstik merah di bibirnya di depan cermin.
"Mau sampai kapan kamu bertahan disini? Padahal saya sudah mengirimmu kemari agar kamu memutuskan pergi sendiri tanpa saya pecat."
Kemudian Jisoo tersenyum lantas menjawab, "Tidak semudah itu, Bu. Saya sangat menyukai bidang ini, ini adalah pekerjaan yang saya sukai."
"Bidangnya atau suami saya yang kamu sukai?"
"Dua-duanya."
Eisa tertawa sinis, tidak kencang hanya saja terasa mengejek dibalik suara tawanya itu.
"Mulai berani ya kamu?"
"Buat apa saya takut?"
Eisa menatap lurus Jisoo di sebelahnya itu sambil tersenyum.
"Jisoo, awalnya saya memang tidak peduli dengan Seokmin, tapi kamu tau, 'kan kalau sekarang saya sedang mengandung anaknya? Itu tandanya dia sedang mencintai saya dan lebih memilih meninggalkan kamu dari pada saya. Apakah semuanya kurang jelas?"
Jisoo terdiam, dia mengetahui fakta itu namun gadis cantik itu hanya terdiam.
"Saya tidak peduli." jawab Jisoo setelahnya.
Kemudian Eisa maju selangkah lebih dekat di hadapannya dan pandangan matanya berubah tajam, tidak selembut seperti yang terlihat sebelumnya.
Dengan nada tegas Eisa berkata kepada Jisoo, "Saya ingatkan lagi jangan berani kamu mengacaukan semuanya atau kamu akan mendapatkan akibatnya Hong Jisoo! Saya tidak akan membiarkan semua itu terjadi. Mengerti?" ujar Eisa menampilkan senyum di bagian akhir.
Kemudian dia berbisik di balik telinga Jisoo.
"Atau Seokmin akan hancur karenamu, skandal yang kalian berdua buat akan tersebar kemana-mana. Karirmu juga akan hancur, Jisoo."
Gadis itu kembali terdiam tanpa kalimat yang mampu keluar dari mulutnya sama sekali. Karena setelah itu Eisa pergi meninggalkannya begitu saja. Meninggalkan Jisoo dengan pikirannya yang semakin kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbbiden Love but It's Okay | SeokSoo [GS] ✔
Storie d'amoreHong Jisoo gadis cantik berusia 22 tahun yang saat ini tengah menjalani hubungan terlarang dengan Lee Seokmin yang berusia 31 tahun. Mengapa terlarang? Karena Seokmin adalah pria beristri, Seokmin sudah menikah namun menjalani hubungan gelap dengan...