Sudah 2 hari lamanya Jisoo menginap di Rumah Sakit dan belum juga sadar hingga detik ini, sedangkan Seokmin selalu senantiasa berada di sampingnya menjaga Jisoo dengan beberapa alat medis yang terpasang di tubuh sang istri.
Seokmin menatap sendu istrinya yang terbaring lemah tanpa adanya pergerakan lebih selama 2 hari ini selain deru nafasnya yang masih berhembus perlahan.
"Seok, sekarang giliran Mama yang jaga Jisoo kamu istirahat dulu ya." kata Ibu Jisoo yang kala itu juga sedang menjaga Jisoo dari awal Jisoo masuk ke Rumah Sakit.
Seokmin menggeleng lemah kepalanya bersikeras tetap ingin menjaga Jisoo sampai istrinya membuka mata.
"Enggak Ma, biar Seokmin aja yang jagain Jisoo. Seokmin gak papa."
"Gak papa apanya Seok, kamu sudah terlihat seperti zombie 2 hari ini kamu belum tidur sama sekali, wajahmu juga sudah pucat. Kamu istirahat dulu biar Mama yang jaga Jisoo ya?"
"Tapi Ma--"
"Seokmin, Mama tau kamu begitu mencintai Jisoo dan ingin selalu menjaganya setiap saat. Tapi pikirkan juga kondisimu Seok, kamu perlu istirahat. Kamu gak mau kan ketika Jisoo sadar giliran kamu yang sakit? Jadi, sekarang kamu tidur istirahatkan badanmu, ada Mama yang gantian jagain Jisoo ya?"
Seokmin yang mendengar itu awalnya ingin menolak, namun karena Ibu Jisoo terlihat mengingatkan Seokmin dengan lembut ia jadi tak tega untuk kembali membantah. Alhasil, mau tak mau ia menuruti apa yang di minta oleh Ibu mertuanya tersebut.
Lantas pria bangir itu berjalan menuju sofa empuk yang memang tersedia di dalam ruangan itu, lalu mulai membaringkan tubuhnya yang jujur sebenarnya ia cukup merasa lelah dan sangat membutuhkan waktu untuk istirahat. Akhirnya tak lama, pria itu pun memejamkan kedua matanya sembari satu lengannya menutup kedua matanya, tidur terlentang.
Namun pria itu tidak bisa benar-benar tertidur karena pikirannya cukup berkecamuk, mengingat kondisi Jisoo yang hingga detik ini bahkan belum menunjukkan tanda-tanda akan siuman, dan lagi di tambah karena kecelakaan itu membuat Jisoo kehilangan sang buah hati tercinta.
Benar, ia dan Jisoo kehilangan anak pertama mereka, Jisoo mengalami keguguran.
Sungguh begitu mengetahui berita itu Seokmin mendadak lemas, tungkainya terasa lebih berat dari pada biasanya. Ia sangat terpukul mengetahui bahwa buah hatinya yang selama ini ia nantikan bersama Jisoo, pergi begitu saja dengan mudahnya.
Seokmin hampir merasa frustasi, ia bahkan tak tahu cara untuk memberitahukan ini kepada Jisoo ketika sang istri tersadar nanti. Akan sesedih apa Jisoo jika mendengar kabar itu, Seokmin sampai pusing memikirkannya.
Pikirannya benar-benar sangat kalut, rasanya bercampur aduk tak karuan.
Masih dengan kedua mata tertutup tanpa ada niatan sama sekali untuk tidur, Seokmin dibuat terkejut tatkala mendengar suara pekikan membuat sang Ibu mertua pun ikutan terkejut.
"TIDAK!!"
Suara pekikan itu berasal dari Jisoo, gadis itu tiba-tiba sadar dengan membuka mata sembari berteriak kencang. Alhasil, Seokmin segera beranjak dari tempat berlari menghampiri sang istri dengan raut panik sekaligus lega karena Jisoo sudah sadar.
"Nak, kamu kenapa? Apa yang terjadi? Kamu ngerasain apa?" tanya sang Ibu.
"Sayang, kamu udah sadar? Kamu kenapa? Ku panggilkan Dokter ya?"
Ketika Seokmin ingin melangkah, lengannya segera di tahan oleh Jisoo membuat pria itu terhenti dan memandangi sang istri.
"Jangan pergi, disini aja." katanya.
Ibu Jisoo yang melihat itu akhirnya memutuskan untuk dirinya saja yang pergi memanggil Dokter, membiarkan Putrinya bersama sang suami untuk saat ini.
"Biar Mama aja yang panggil Dokter."
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbbiden Love but It's Okay | SeokSoo [GS] ✔
RomanceHong Jisoo gadis cantik berusia 22 tahun yang saat ini tengah menjalani hubungan terlarang dengan Lee Seokmin yang berusia 31 tahun. Mengapa terlarang? Karena Seokmin adalah pria beristri, Seokmin sudah menikah namun menjalani hubungan gelap dengan...