❤ 30 💋

718 39 31
                                    

Sudah selama 3 Minggu ini hubungan antara Jisoo dan Seokmin sedikit merenggang, tidak sepenuhnya Seokmin yang ikutan mengacuhkan Jisoo, hanya saja pria itu ingin memberikan space tersendiri bagi sang istri. Seokmin mencoba mengerti perasaan Jisoo bahwa sang istri memerlukan waktu untuk sendiri.

Alhasil, keduanya hanya berinteraksi seperlunya saja di dalam rumah. Jisoo tetap menyiapkan keperluan sang suami di pagi hari, lalu jika malam tiba Seokmin membuat makan malam dan membantu seperlunya untuk mengurus rumah meskipun siangnya sudah Jisoo lakukan.

Tak ada obrolan hangat yang berarti seperti sebelum keduanya menikah, seperti ada jarak yang membatasi ruang keduanya. Sampai saat ini bahkan gadis itu masih merasa bersalah, hatinya masih terluka dan rasanya sedih sekali saat berinteraksi dengan sang suami.

Padahal jauh di dalam lubuk hati Jisoo, gadis itu sangat merindukan Seokmin. Benar-benar sangat merindukannya sampai membuatnya selalu menangis dalam diam. Rasanya benar-benar sulit bagi Jisoo.

Tak jarang begitu di kampus gadis itu selalu saja kehilangan konsentrasinya dalam menerima materi dari Dosen. Itu juga yang menarik perhatian Wonwoo sang sahabat yang ikut merasa khawatir Jisoo kembali banyak diam dan tak sebawel sebelumnya.

"Soo, maaf ya kalo gue ikut campur, tapi menurut gue lo harusnya gak kayak gini ke Seokmin. Gue tau lo ngerasa bersalah banget sama dia, tapi lo liat sendiri kan bahkan dia sesabar itu menerima semuanya? Dia mengikhlaskan itu, Seokmin aja bisa masa' lo gak bisa," jelas Wonwoo ketika keduanya sedang berada di RTH (Ruang Terbuka Hijau) di area kampus.

"Gue tau lo pasti terluka banget kehilangan apa yang selama ini dia harapkan dari lo, tapi itu bukan kemauan lo Soo. Itu udah takdir, kalo Tuhan memberi lo cobaan kayak gini itu tandanya setelah itu lo pasti bakal dapat sesuatu penggantinya yang jauh lebih baik kalo lo sabar dan ikhlas,"

"Belajar lah dari suami lo itu, dia gak pernah nyerah dan selalu sabar menghadapi lo selama ini. Dia sangat mencintai lo sebagai istrinya, jadi ayo belajar ikhlas dan mulai menerima semuanya. Tuhan pasti punya rencana yang jauh lebih indah buat lo sama Seokmin, percaya sama gue."

Wonwoo memberikan penuturan sepanjang jalan kenangan untuk Jisoo, sebagai sahabat Wonwoo juga terkena imbasnya dimana yang seharusnya Jisoo heboh dan suka mengomel tidak jelas, justru sekarang malah diam seribu bahasa sungguh membuat Wonwoo merasa tidak nyaman sama sekali.

Ia sungguh mengkhawatirkan kondisi Jisoo jika itu berlangsung terus menerus.

"Gue yakin Seokmin pasti kangen banget sama lo yang dulu Soo, lo gak kangen apa sama dia? Kalian tuh baru aja menikah tapi malah udah berjauhan begini. Orang tuh ya namanya pengantin baru harusnya lagi hangat-hangatnya, nempel mulu kemana-mana kek permen karet nempel di rambut, gak bisa lepas kalo gak di gunting."

Mendengar itu, seketika Jisoo segera menolehkan pandangannya kepada Wonwoo dan tanpa sadar menaikkan sudut bibirnya keatas tersenyum kecil. Wonwoo yang melihatnya melebarkan kedua mata mulai heboh sendiri.

"Anjir! Anjir, anjir, sampe kaget gue karena saking lamanya gue gak pernah liat lo senyum lagi Soo. Btw, kenapa lo senyum ada yang aneh emangnya?"

"Perumpamaan lo jelek banget, gue pengen ketawa."

"Loh ya bagus dong! Itu tandanya gue berhasil mengembalikan Jisoo yang suka ngoceh seenak jidat dan gak tau malu ini. Bagusan lo yang begitu dari pada yang dieman begini malah lebih suram. Gak suka gue, asli."

Jisoo menghela nafasnya lalu memandang jauh di depan sana sembari berucap, "Gue hanya merasa gak pantes jadi istrinya Seokmin, Nu. Dia bener-bener definisi pria yang sempurna di mata gue, gak cocok sama gue yang serba kekurangan ini."

Forbbiden Love but It's Okay | SeokSoo [GS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang