💋 37 ❤

666 31 11
                                    

Malam ini Jisoo tidak bisa tidur sama sekali, pikirannya terus menerus berkecamuk karena kalimat Georgia yang selalu terbesit di dalam benaknya yang sungguh mengganggu.

Bahkan ketika sang suami telah menyelesaikan mandi dan menghampiri Jisoo yang tidur membelakanginya, Jisoo tetap bergeming dengan mata yang belum juga terpejam.

Seokmin langsung memeluk tubuh itu dari belakang dan membenamkan kepalanya di dalam leher sang istri, lalu Jisoo berbalik membuat Seokmin sedikit terlonjak.

"Loh ku pikir kamu sudah tidur makanya ku peluk begini, kamu belum tidur?"

Jisoo menatap sendu kedua mata Seokmin yang masih memeluk tubuhnya, dan pria itu seketika langsung mengerti arti dari pandangan sendu sang istri kepadanya tanpa bicara.

Chup~

Lantas Seokmin maju mengecup sekilas bibir ranum kesayangannya itu seraya mempererat rengkuhannya di tubuh Jisoo, menatap intens ke dalam netra indah milik sang istri.

"Sekali lagi ku ingatkan, kamu tidak pernah merebut ku dari wanita manapun Sooie. Aku yang memilihmu, aku juga yang menyukaimu duluan. Dari dulu hingga sekarang kamu lah wanita yang teramat aku cintai tidak ada wanita lain. Kamu tidak perlu memikirkan kalimatnya, dia benar-benar tidak penting untuk di pikirkan apalagi di ladeni sama sekali."

Pria itu mencoba menenangkan pikiran kalut sang istri yang saat ini tengah merasa overthinking dan merasa kembali bersalah pada dirinya sendiri mengingat bahwa dulu ia terasa seperti merebut Seokmin dari Eisa, padahal sesungguhnya tidak begitu.

Jisoo hanya menghela nafasnya yang terasa berat, ia sudah menangis sebelumnya, tepat setelah ia kembali ke rumah. Hingga rasanya lelah sekali seperti jika ingin menangis kembali akan terasa sulit, jadi hatinya lah yang memiliki efek yaitu terasa sakit.

Seokmin mengusap pipi gembil Jisoo dengan lembut dan memajukan kembali bibirnya mengecup bibir sang istri.

"Lupakan kalimatnya dan jangan pernah kamu punya pemikiran kalau kamu merebut ku dari wanita lain. Kamu bahkan tidak sama dengannya, kamu wanita bermoral yang membuat banyak orang kagum termasuk aku. Jadi ingat, aku yang memilihmu dan aku juga yang mencintaimu hingga detik ini, mengerti?"

Jisoo yang awalnya hanya menyimak dengan pandangan sendu lantas memilih mengangguk karena perlahan hatinya mulai pulih kembali karena kalimat sang suami yang begitu meyakinkan dirinya.

Lama-lama Jisoo kembali merasa nyaman dan mencoba untuk tidak memikirkan yang dapat membuatnya merasa bersalah sepanjang hidupnya. Lalu Jisoo mengalungkan kedua tangannya pada leher Seokmin dan maju bergantian mengecup bibir sang suami.

Chup~

"Terimakasih, aku gak tau dengan apalagi aku harus mengucapkan betapa aku sangat berterima kasih karena memilikimu Seok. Aku benar-benar mencintaimu, sangat mencintaimu."

"Tetaplah mencintaiku seperti ini Sooie, tetap bersamaku dan temani aku seumur hidupmu. Itu sudah cukup."

Seokmin masih dengan posisinya sembari mengusap pipi Jisoo saling melempar senyum satu sama lain dengan tatapan mata intens masuk ke dalam netra masing-masing, terlihat begitu saling mencintai.

"Sebenarnya malam itu saat kamu pulang mabuk, aku ada sesuatu yang ingin ku beritahukan padamu, Seok. Tapi karena kurasa waktu itu kurang tepat jadi aku ingin memberitahukannya sekarang." kata Jisoo dengan posisinya yang masih mengalungkan kedua tangannya pada leher Seokmin.

"Apa itu?" Jisoo mengulum bibirnya ke dalam dengan jantung mulai berdebar membayangkan raut bahagia Seokmin ketika mendengarnya.

"Eung, itu.." Jisoo sempat menjeda sebentar kalimatnya sambil menggigit kecil bibirnya lalu kembali menyahut, "... Aku hamil, Seok. Aku hamil lagi."

Forbbiden Love but It's Okay | SeokSoo [GS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang