❤ 8 💋

883 44 28
                                    

Setelah insiden beberapa jam yang lalu itu, hingga detik ini Jisoo tidak berani keluar kamar. Sebetulnya ia hendak akan pulang saja ke apartemennya, namun memikirkan jika dia pulang, maka dia harus bertemu dan pamit dengan Wonwoo, Jisoo rasanya belum siap.

Entah mengapa Jisoo masih tak bisa menerima perlakuan Wonwoo yang hampir saja menodainya siang tadi, Jisoo sangat sadar bahwa itu memang kesalahannya.

Jika saja ia tidak menjahili Wonwoo, maka kejadian itu tidak akan pernah terjadi. Sekarang selain merasa takut, Jisoo benar-benar merasa bersalah. Ingin meminta maaf namun dirinya masih takut, serba bingung jika menjadi Jisoo.

Sedang sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba pintu kamar itu terbuka dan memunculkan setengah badan Wonwoo yang menyembul masuk. Reflek, gadis cantik itu segera menarik selimutnya sekadar menutupi seluruh tubuhnya, setakut itu jika kau bertanya bagaimana berada di posisi Jisoo saat ini.

"Ke-kenapa?" Jisoo tergagap sambil melebarkan kedua matanya.

Wonwoo mengusap tengkuknya merasa tak enak, pemuda itu pun berkata, "Eung, gue mau minta maaf sama lo. Maaf, tadi siang gue kayak gitu, gue tadi niatnya cuma bercanda. Lo pasti ketakutan beneran, maafin gue ya Soo."

Jisoo mengerjap cepat sambil meneguk salivanya kasar, namun sebisa mungkin gadis itu ingin terlihat santai karena itu juga bermula dari kesalahannya.

"O-oh, iya."

Terdengar suara decakan dari Wonwoo, lantas pemuda itu kembali berucap, "Jangan canggung dong, gak enak atmosfirnya jadi akward begini."

"Ya lo sendiri bercandanya keterlaluan, gimana gue gak takut!"

"Iya, iya maaf, gak lagi deh janji! Sumpah gue tadi juga bercanda. Lagian lo duluan sih mancing-mancing."

"Nyalahin gue??"

"Enggak, enggak! Iya gue yang salah, gue salah Soo. Maaf."

Jisoo memperhatikan raut wajah Wonwoo yang memang benar nampak merasa bersalah sambil menundukkan kepalanya itu, sedikit membuatnya agak tenang. Akhirnya gadis cantik itu berdehem pelan, kemudian memandangi Wonwoo yang masih setia pada tempatnya.

Dibalik pintu yang hanya menampilkan setengah badannya karena merasa takut dengan Jisoo.

Wonwoo takut jika dia akan di banting atau paling parah Jisoo akan melemparkan guci di sebelah nakasnya ke arah Wonwoo, maka dari itu Wonwoo wajib merasa ketar ketir.

Melihat itu, Jisoo tiba-tiba terkekeh, lama kelamaan jadi tertawa. Membuat Wonwoo mendongakkan kepalanya heran sambil mengernyit.

"Heh ngapain ketawa? Lo gak tiba-tiba kesurupan kan?"

Jisoo lantas menghentikan tawanya dengan menyisakan suara kekehan kecil dari mulutnya. "Maaf, mukak lo lucu banget soalnya."

Mendengar itu Wonwoo kembali dengan wajah datarnya dan hendak akan pergi namun Jisoo memintanya berhenti.

"Bodo amatlah!"

"Tunggu!"

"Apa??"

"Gue," ucapan Jisoo terjeda sejenak, karena dia pun sedang mengusap tengkuk merasa tak enak. "... juga minta maaf, maaf tadi gue ngomong kayak gitu. Janji, gue gak bakal ngulangin."

Tidak tahu saja, disaat gadis cantik itu agak menunduk menghindari pandangan Wonwoo, pemuda itu menyunggingkan senyumannya. Merasa lega bahwa ternyata semua kecanggungan ini pun berakhir.

"Hm," gumam Wonwoo membuat Jisoo memberanikan diri membalas pandangan Wonwoo di sana. "Yaudah ayo makan, abis itu minum obat. Gue tunggu di meja makan."

Forbbiden Love but It's Okay | SeokSoo [GS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang