❤ 24 💋

697 43 7
                                    

Seminggu setelahnya semua berjalan dengan baik setelah satu persatu permasalahan terselesaikan dengan benar dan membuat keadaan menjadi lebih tenang. Tak terkecuali pasangan Jisoo dan Seokmin yang semakin gencar menunjukkan hubungan keduanya yang semakin lengket dari hari ke hari.

Saat ini keduanya baru saja menyelesaikan kegiatan pindahan, dimana mereka baru saja pindah ke tempat tinggal baru untuk mereka tinggali bersama kelak setelah menikah nanti.

"Seok, kenapa kamu kekeuh banget mau pindah? Terus rumahmu sebelumnya gimana?"

"Aku jual. Aku tidak mau membawamu ke sana, karena rumah itu sebelumnya telah ku tempati dengan orang lain. Aku hanya ingin membuat memori baru di rumah baru ini bersamamu, bukan dengan orang lain." tutur Seokmin menjelaskan ketika keduanya tengah selonjoran di sofa yang sudah berada di sana.

Semua sudah nampak rapi, hanya tinggal beberapa alat-alat besar lainnya saja yang tinggal di bawa besok oleh petugas angkut barang.

Jisoo yang mendengarnya tersenyum, entah kenapa hanya mendengar kalimat sederhana dari Seokmin mampu membuat hati Jisoo bergetar, bahkan dirasa kedua pipinya kembali memanas.

Lantas ia menangkup pipinya sendiri sambil berkata, "Ada apa ini? Masa' iya kalimatmu itu bikin wajahku jadi panas Seok? Aneh ya?"

"Mana panas? Sini lihat." ujar Seokmin mendekatkan wajahnya untuk melihat wajah cantik Jisoo.

Gadis itu pun menoleh dengan tampang menggemaskannya itu. Seokmin yang tak tahan malah maju mengecup bibir Jisoo sehingga gadis itu mengerjap cepat karena belum siap.

Chup~

"Ini mah butuh dicium biar pipinya gak panas lagi, kita ciuman aja yuk?" kata Seokmin dengan senyuman jahilnya yang justru membuat Jisoo semakin merasa panas dan degdegan tidak karu-karuan.

"Harus sekarang emangnya? Gak nanti aja gitu?" jawab Jisoo, lalu Seokmin memanyunkan bibirnya lucu pura-pura kecewa.

"Sekarang Sooie, hari ini jadwalnya kita berciuman loh, jangan lupa."

Jisoo merotasi bola matanya, lalu mendengus. "Gak ada ya model begitu, ciuman aja punya schedule sendiri."

"Eumm~ ayo lah Sooie, kamu gak kasian sama aku? Aku hanya ingin kita berciuman, aku janji gak keterusan demi keamanan dedek bayi. Ayo ya? Ya? Ya?" rengek Seokmin bagaikan anak kecil meminta es krim.

"Ish, inget usiamu Seok! Usia kamu berapa sih sekarang? Malah merajuk kayak bocah begini."

Seokmin semakin memanyunkan bibirnya, tetap pada posisi wajah keduanya yang masih berdekatan. Dan demi apapun Jisoo yang menyaksikan itu sejujurnya sangat gemas, alhasil Jisoo maju mengecup bibir Seokmin dengan sedikit di lumat oleh bibirnya lalu di lepas.

"Sudah, 'kan?" tanya Jisoo setelah hanya berapa detik ia mencium Seokmin, bahkan pria bangir itu belum membalas dengan benar.

"Ck, nakal kamu ya. Sini!"

Kembali, Jisoo yang berniat menjahili Seokmin akhirnya malah dibuat bungkam oleh sang pria karena pria itu memagut bibir ranum sang gadis.

Tidak lupa Seokmin mengunci tubuh Jisoo di sebelahnya agar si gadis tidak pergi kemana-mana, merengkuh tubuh ramping Jisoo dengan menekan tengkuk sang gadis untuk memperdalam ciuman diantara keduanya. Jisoo membalas, karena ya memang diakui oleh Jisoo bahwa saat ini ia juga ingin bersentuhan dengan Seokmin hanya di awal saja dia menjahili pria itu, sesungguhnya sama saja.

Sama-sama ingin.

Jisoo nampak menikmati ciuman Seokmin pada bibirnya sehingga tanpa di minta kedua tangan itu mengalungkannya pada leher Seokmin. Kepala ia miringkan agar mudah menggapai tiap jengkal bibir berisi itu di dalam bibirnya.

Forbbiden Love but It's Okay | SeokSoo [GS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang