❤ 26 💋

615 40 14
                                    

Keempat orang itu kini sudah duduk saling berhadapan di ruang tamu. Seokmin semakin mengeratkan pegangannya di tangan Jisoo yang dirasa semakin menguat, gadis itu benar-benar di landa rasa gugup yang luar biasa.

"Yang benar saja Seokmin, kamu baru berpisah dengan Eisa satu Minggu yang lalu dan sekarang kamu datang tiba-tiba membawa seorang gadis muda untuk kamu nikahi? Jangan ngelucu kamu!" Ayah Seokmin yang sedari tadi memperhatikan putra tampannya beserta Jisoo secara bergantian mulai memberi komentarnya.

Berbeda dengan sang Ibu yang sejak kedatangan keduanya, yang di perhatikan olehnya hanyalah Jisoo. Benar-benar lekat seolah seperti menelisik Jisoo, maka dari itu sang Ibu tidak banyak berkomentar.

"Seokmin gak lagi ngelucu Yah, ini juga 'kan bukan di panggung stand up comedy."

"Ayah sedang serius Seokmin!"

"Seokmin juga lagi serius, Yah."

"Siapa wanita itu? Jangan sembarangan kamu menjalin hubungan sama wanita tidak jelas!"

"Dia jelas-jelas wanita bukan seorang pria, Ayah tidak lihat?"

"Seokmin!"

"Apa?"

"Seok, udah." bisik Jisoo memandang Seokmin di sebelahnya sambil mengeratkan tangannya di genggaman Seokmin, dengan pandangan semakin khawatir.

Pria bangir itu hampir saja ikut tersulut emosi jika tidak di tahan oleh Jisoo. Alhasil pria itu menghembuskan nafasnya perlahan mencoba lebih sabar.

"Mau tidak mau, cepat atau lambat, Seokmin tetap akan menikah dengan Jisoo. Seokmin datang kemari hanya ingin meminta restu pada kalian, kalau tidak bisa terserah, Seokmin tetap menikahi wanita ini."

"Seok--"

"Tadi Seokmin bilang nama kamu Hong Jisoo, 'kan nak?" tanya sang Ibu kepada Jisoo yang sedari tadi hanya diam memperhatikan.

Tahu jika gadis itu sedang diajak bicara, sontak Jisoo segera mengangguk sambil menyahut, "Iya Te, nama saya Hong Jisoo." balas Jisoo tenang dan berusaha menampilkan senyumannya yang manis itu.

"Nama kamu sepertinya tidak asing, tapi saya gak begitu yakin. Ada satu hal yang mau saya tanyakan ke kamu, boleh?" tanya sang Ibu yang terlihat lebih ramah dari pada Ayah Seokmin.

Jisoo segera mengangguk, "Silahkan Te, mau tanya apa saja akan saya jawab."

Sang Ibu nampak mengingat sesuatu dengan mengerutkan keningnya dan semakin menatap intens kepada Jisoo, membuat gadis itu merasa canggung dan tak enak.

Kemudian entah apa yang merasuki sang Ibu, tiba-tiba saja kedua matanya melebar dan seketika menjadi heboh ketika sorot matanya menelisik Jisoo.

"Ah iya! Pantes aja kayak gak asing! Kamu cewek yang waktu itu 'kan, nak? Iya 'kan??"

Otomatis Jisoo, Seokmin dan sang Ayah kompak menoleh serta mengernyit merasa bingung dengan sang Ibu yang tiba-tiba heboh sendiri.

"M-maaf Te, maksudnya apa ya? Waktu itu gimana?"

"Ih jangan panggil Tante, mulai sekarang kamu panggil saya Ibu ya nak Jisoo. Astaga akhirnya saya bertemu dengan kamu loh setelah dari kejadian waktu itu." ujar sang Ibu seperti lega dan sumringah, tersenyum lebar menatap Jisoo.

Sukses membuat Jisoo dan Seokmin saling memandang satu sama lain merasa heran. Lalu sang Ayah pun menyeletuk, "Maksud Mama apa? Kok tiba-tiba Mama heboh?"

"Ih Papa, ini loh yang Mama ceritain waktu itu, dia orangnya. Cewek itu Jisoo, dan beruntung banget 'kan Seokmin bisa kenal sama Jisoo, Pa?"

"Apa?? Jadi... wanita itu dia Ma?" Sang Ibu mengangguk antusias namun sang Ayah lagi-lagi malah terlihat tak terima.

Forbbiden Love but It's Okay | SeokSoo [GS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang