...
"Noona, annyeong!" sapaan pertama dari seorang lelaki si tebar pesona yang baru menaiki tangga lantai satu lalu mengikuti langkah ku.
"Kau datang tepat pukul tujuh." ujar Taehyung lagi sambil melihat jam yang melingkar di tangan kirinya sambil mengikuti langkah ku yang menaiki anak tangga, "Kau datang lebih siang daripada biasanya."
"Memangnya kau tau aku biasa datang jam berapa, hmm?" balas ku yang membuat langkah Taehyung semakin bersemangat hingga membuatnya berjalan di depan ku.
"Biar ku tebak," Taehyung menepuk kedua tangannya sendiri, "Noona selalu datang lima belas menit sebelum pukul tujuh untuk mengecek teman-teman Noona dikelas yang bertugas piket."
Darimana anak ini tau?
"Tapi, sekarang Noona selalu datang pukul tujuh tepat." lanjutnya.
"Lalu, apa urusanmu?" tanyaku sedikit galak. Aku tidak tau apa yang membuat diriku menjadi bersikap kasar dengan lelaki di depan ku ini, tapi meskipun begitu lelaki ini sepertinya tidak menyadari sikap ku padanya malah tampak seakan hal yang biasa.
"Hari ini saat istirahat aku akan bertanding basket lagi." Taehyung malah mengalihkan pembicaraan.
Aku memasang ekspresi tidak peduli tetapi entah mengapa tetap bertanya, "Lawannya?"
"Kelasmu." jawabnya bersemangat, "Jadi, aku berharap Noona melihatku lagi seperti waktu itu."
"Melihatmu?" Aku mengerutkan dahi, "Kapan aku..."
"Yaaa Kim Taehyung!"
Suara teriakkan dari ujung koridor area kelas dua terdengar membuat ku dan Taehyung sama-sama menoleh. Ada Taeyong beserta tiga teman lainnya memanggil lelaki di samping ku ini, namun Taehyung malah kembali berjalan seakan tidak peduli membuatku malah mengikuti langkahnya.
"Yaaa itu 'kan temanmu, kenapa kau tidak menemuinya?" tanya ku penasaran sambil menaiki tangga menuju lantai tiga--area kelas tiga.
Taehyung masih berjalan dengan gaya coolnya lalu saat sudah di depan pintu kelas 3-1 baru dia membalikkan badan sambil tersenyum padaku, "Aku ingin mengantarmu lebih dulu ke kelas, baru aku akan menemui teman-temanku."
"Ah, begitu." balasku seadanya. Aku bingung harus mengatakan apa lagi karena tanpa dia melakukan seperti ini juga tidak apa-apa. Tapi, rasanya lucu saja. Sesederhana itu yang dia lakukan bisa membuatku tersenyum.
"Kalau begitu, aku ke kelas dulu, Noona." Taehyung berujar tanpa menghilangkan senyumannya padaku, "Sampai jumpa saat istirahat!"
Aku hanya menganggukkan kepala lalu dia melangkah pergi setelah mengusak pelan pucuk kepala ku. Itu terjadi sangat cepat sampai aku tidak menyadarinya dan hanya memandang punggung tegapnya yang berjalan menghilang di ujung koridor.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Oppa!
Fanfiction(END - Vrene) My Beloved Oppa! : "I want to be your Oppa." ... "Lalu, aku harus memanggilmu apa? Taehyung-ssi? Taehyung-a? Taehyungie? Atau ada panggilan Taehyung yang lain?" balas ku. Taehyung menggangguk, "Ada panggilan lain untukku." "Apa?" tanya...