...
Cuman Taehyung. Iya, cuman Taehyung yang sukses membuatku tidak bisa tidur karena kejadian kemarin, cuman Taehyung yang berhasil membuyarkan konsentrasiku dan cuman Taehyung juga yang bisa membuat gosip-gosip di sekolah.
Sejak hari Taehyung berteriak di lapangan, hampir siswa seantero sekolah mencari siapa yang dimaksud lelaki itu. Lebih lagi, banyaknya siswa perempuan yang selalu menyebut dirinya sendiri sebagai 'Noona.' Bahkan hari ini pun sudah lebih dari dua puluh lima siswa yang aku temui selalu menyebut diri mereka 'Noona' saat bicara.
Aku tidak peduli, hanya tetap berjalan memasuki gedung sekolah menuju kelas dan ku lihat arloji yang menunjuk pukul 06.45 saat aku sampai di pintu kelas. Melangkah ringan, aku pun masuk ke dalam kelas saat melihat seseorang berdiri di mejaku--berposisi membelakangi. Aku terdiam beberapa langkah darinya sambil menatap punggung seorang lelaki yang tidak ku tau siapa. Biasanya di jam seperti ini, teman-teman sekelas tidak mungkin bisa datang sepagi ku, meski itu siswa yang bertugas piket. Mungkin merasakan kehadiran ku, orang itu pun membalikkan badannya membuatku melebarkan mata.
Betapa terkejutnya mengetahui siapa lelaki yang berdiri di dekat meja ku, "Taehyung-a?"
Taehyung sedikit menunduk sambil menggaruk kepala.
Aku semakin mendekatinya dan ku lihat ada payung berwarna biru di tangannya.
"Kau sedang apa pagi-pagi sudah ke kelas ku?" tanya ku.
Taehyung mendongak dan menatap ku dengan tatapan sedikit panik, "Noona, ku mohon jangan salah paham. Aku tidak mencuri atau merusak mejamu. Aku datang hanya untuk... Untuk..."
"Untuk?" sela ku.
Terlihat Taehyung gugup lalu mengulurkan tangannya yang memegang payung lipat berwarna biru di depan ku, "Untuk memberikan ini pada Noona."
Aku tidak segera mengambilnya dan malah bertanya, "Kenapa tiba-tiba..." Taehyung memotong kalimatku, "Aku melihat berita semalam kalau hujan akan turun hari ini. Aku teringat Noona ada kelas malam, jadi aku datang untuk memberikan payung karena Noona pasti membutuhkannya saat pulang nanti."
Aku ingin mengambilnya, tapi entah mengapa tangan ku sendiri rasanya berat untuk menerima sampai kalimat meluncur keluar dari mulutku, "Mian, aku sudah membawanya dari rumah."
Setelah itu, aku langsung melewatinya dan duduk di kursi membuat Taehyung terlihat kikuk."Baiklah kalau begitu, Noona. Aku permisi." Taehyung sedikit membungkukkan badan lalu berderap pergi membuatku menghela nafas sambil merutuki diri. Aku tidak tau apa yang salah dengan diriku ini sampai bersikap seperti itu pada Taehyung yang jelas-jelas berniat baik padaku. Tapi, aku malah menolak kebaikannya.
"Ah, molla.. molla.." gumam ku menggelengkan kepala lalu mencari buku yang ada di loker bawah meja saat sesuatu menyentuh tangan ku. Aku mengeluarkannya, menemukan strawberry milk yang ternyata ada di loker bawah meja. Aku pun segera keluar kelas mencari Taehyung, menuruni tangga dengan terburu-buru hingga tidak sengaja menabrak tubuh seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Oppa!
Fanfiction(END - Vrene) My Beloved Oppa! : "I want to be your Oppa." ... "Lalu, aku harus memanggilmu apa? Taehyung-ssi? Taehyung-a? Taehyungie? Atau ada panggilan Taehyung yang lain?" balas ku. Taehyung menggangguk, "Ada panggilan lain untukku." "Apa?" tanya...