...
Kelompok belajar masih terus berjalan meski sebenarnya aku, Jimin, Mingyu, dan siswa lainnya yang terkenal berprestasi tidak menyukai ide dari guru Lee tersebut. Tapi, tetap saja, kami tidak bisa memprotes dan tetap melanjutkan walau terpaksa. Berbeda dengan ku yang awalnya memang tidak menyukainya, semakin lama aku sangat menyukai kelompok belajar ini. Terlebih lagi, mereka; Taeyong, Yuta, Jeonghan dan Sungjae sekarang mudah di atur dan berniat belajar meski semua karena ada Taehyung.
Iya, Taehyung berperan sangat penting dalam kelompok belajar ini karena dia yang memegang kendali atas mereka berempat. Aku merasa Taehyung adalah pemimpin mereka membuat ku tertawa karena lucu jika mengingat Taeyong yang dimarahi sedang membaca komik dan ponsel mereka di sita agar tidak ada yang bermain game atau berselfie ria. Ku perhatikan Taehyung sangat cocok menjadi guru--lebih tepatnya guru yang tampan dan tegas dalam mengatur maupun mengajar murid. Hampir setiap hari--tiap pulang sekolah--aku selalu mengadakan pertemuan kelompok belajar dan Taehyung juga yang mengumpulkan mereka semua seperti hari ini. Aku sudah mengatakan akan datang terlambat karena harus mengumpulkan tugas kelas di meja guru Han.
Terburu-buru aku berlari di koridor menuju perpustakaan. Kami sekarang sering mengadakan pertemuan di perpustakaan karena kalau di cafe belajar, suasananya tidak membantu empat sekawan itu belajar. Aku memperkirakan waktu dan memang sudah terlambat lima belas menit.
"Noona!"
Aku berhenti melangkah dan menoleh saat mataku melihat Taeyong. Lelaki itu langsung berlari menghampiri dan menarikku, "Kajja ke perpustakaan bersama."
Kenapa Taeyong jadi ikut-ikutan juga memanggilku Noona?
Tapi, aku tidak terlalu memusingkan itu karena sekarang aku sedang mencari sosok Taehyung di antara rak-rak buku dan meja-meja yang penuh oleh para siswa saat mataku tak sengaja melihatnya sedang duduk dekat jendela.
"Taehyung-a."
Taehyung menoleh lalu tersenyum kotak padaku. Ku perhatikan Yuta, Jeonghan dan Sungjae sedang duduk tenang sambil membuka-buka buku diikuti Taeyong.
"Kenapa tidak belajar?" bisikku padanya lalu dia memberi kode agar aku mendekat. Kemudian, dia berbisik tepat di telinga ku, "Aku menunggumu."
Setelah itu, kami mulai belajar. Ku keluarkan buku catatan bahasa Inggris yang langsung di rebut Taehyung dan di periksanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Oppa!
Fanfiction(END - Vrene) My Beloved Oppa! : "I want to be your Oppa." ... "Lalu, aku harus memanggilmu apa? Taehyung-ssi? Taehyung-a? Taehyungie? Atau ada panggilan Taehyung yang lain?" balas ku. Taehyung menggangguk, "Ada panggilan lain untukku." "Apa?" tanya...