12;; Senyum Kotak

112 43 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Hari ini aku bertugas piket bersama Jimin dan mendapat bagian untuk membuang sampah di belakang sekolah. Karena pintu belakang dikunci, kami memutar jalan melewati depan gedung untuk ke pembuangan sampah belakang gedung. Aku dan Jimin saling membantu membawa kotak yang dipenuhi sampah sambil berjalan beriringan saat aku melihat Seulgi berdiri sembari mendongakkan kepalanya melihat ke atas gedung sekolah.

"Kau sedang apa?" tanya ku ketika sudah mendekat padanya.

"Oh, Joohyun-a. Annyeong, Jimin-a." sapanya tanpa menoleh padaku atau Jimin yang kini saling menatap satu sama lain. Lalu, aku memperhatikan ke atas gedung sekolah, penasaran siapa yang dilihat Seulgi daritadi.

"Oh, Taeyong." sahut Jimin yang berhasil membuat Seulgi menoleh pada kami berdua.

"Sstt, diamlah!" Seulgi memprotes sementara aku kembali memperhatikan ke atas gedung--memang benar ada Taeyong di sana sedang duduk bersandar di pojok dekat jendela kelasnya.

"Yaaa lihat apa kau?"

Aku terkejut ketika Seulgi mendekat dan bertanya dengan nada tinggi.

"Ani, aku tidak lihat apa-apa." jawab ku, sedangkan Jimin malah tertawa meledek Seulgi. "Yaaa sekarang kau jatuh cinta pada Taeyong, hmm?"

"Ne, wae? Masalah buatmu?" Seulgi malah nyolot.

Jimin kembali meledek, "Lalu, Taehyung-mu mau di kemanakan?"

"Taehyung? Ah, Kim Taehyung..." Seulgi langsung melirik ku dengan ekspresi meledek seperti Jimin, "Taehyung sudah di miliki orang lain."

"Oh, jadi kau sudah dicampakkan sebelum mulai maju, ya?" ledek Jimin yang malah membuat Seulgi marah lalu mengejar Jimin yang kini berlari di lapangan.

Aku tertawa memperhatikan mereka yang sedang bermain kejar-kejaran--ditambah Jimin yang tidak henti-hentinya menggoda Seulgi. Lantas aku membiarkan Jimin bersama Seulgi lalu melanjutkan tugas sendirian bersamaan Jungkook yang ku ingat waktu itu berkenalan di kantin menghampiri ku.

"Kau juga sedang piket?" tanya ku melihat kotak sampah yang di bawa Jungkook.

Dia menoleh dan tersenyum lebar, "Ne, setiap piket selalu aku yang mendapatkan tugas membuang sampah."

Aku heran, apakah Jungkook selalu tersenyum lebar seperti itu?

"Aku pun sama, padahal aku ketua kelas tapi aku yang mendapatkan tugas ini." balas ku. Akhirnya, aku bersama Jungkook ke belakang gedung untuk membuang sampah. Dia membantu ku memilihkan sampah organik maupun non-organik ke pembuangan sampah sambil menunggu Jimin yang tidak kunjung datang.

"Joohyun-a," Jungkook mendadak menggunakan banmal padaku, tapi aku biasa saja dan tetap melanjutkan tugasku. "Aku dengar, kau ketua kelompok belajar." lanjut Jungkook yang ku jawab dengan anggukkan.

My Beloved Oppa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang