...
Hari kelulusan pun tiba, diadakan dengan meriah di aula sekolah yang dihadiri oleh para guru, siswa kelas tiga serta orang tua. Sebelumnya kepala sekolah memberikan sambutan terlebih dahulu begitu juga dengan salah satu sebagai perwakilan yang memberikan nasihatnya kepada siswa yang telah lulus. Barulah pengumuman mengenai sepuluh besar siswa yang mendapatkan nilai tertinggi sebelum acara perpisahan.
Aku sangat cemas di bangku sambil mengepalkan tangan untuk berdo'a sampai tangan ku di genggam oleh Yoongi sangat erat.
"Tenanglah, kau pasti akan menjadi yang pertama." ujar Yoongi optimis yang membuatku semangat, sedangkan kedua orang tua ku terlihat tegang dengan pengumuman tersebut karena ini sangat menentukan nilaiku untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
"Peringkat tujuh di raih oleh Park Jimin!"
Tanpa sadar, sudah masuk ke peringkat tujuh. Aku ikut senang dengan Jimin yang bisa menaikkan nilainya sangat drastis. Tapi bukan berarti Jimin adalah siswa bodoh, hanya saja tidak pernah masuk ke sepuluh besar dan sekarang dia berhasil masuk sepuluh besar!
"Peringkat enam di raih oleh Park Jihoon!"
Yoongi semakin erat menggenggamku. Tidak peduli tangan kami berkeringat.
"Peringkat lima di raih oleh Kim Mingyu!"
Aku menutup mata karena sebentar lagi menuju tiga besar.
"Peringkat empat di raih oleh Mark!"
Tepukan tangan semakin meriah seiring tiga besar di sebutkan membuatku membuka mata karena menyadari kalau nama yang di sebut dari peringkat tujuh adalah nama teman-teman yang satu kelas dan yang paling akrab dengan ku."Baiklah, kita masuk ke tiga besar."
Inilah saat-saat yang mendebarkan bagiku. Aku bahkan menahan nafas saking gugupnya."Peringkat ketiga di raih oleh Kang Seulgi!"
Uwah! Aku semakin senang saat melihat Seulgi, sahabat ku berdiri dan berjalan menuju podium diiringi oleh tepukan tangan meriah. Aku ikut bertepuk tangan untuknya.
"Selanjutnya, kita masuk ke dua besar. Kedua nilai siswa ini tidak terlalu jauh karena masing-masing mendapat nilai yang sempurna." ujar guru yang memberikan pengumuman, "Peringkat kedua..."
Aduh, rasanya aku ingin pingsan saja saking gugupnya saat ini. Aku bahkan tidak bisa lagi menutup mataku dan ku lihat Yoongi serta kedua orang tua ku menutup matanya sembari komat-kamit seperti merapalkan do'a. Ya, mereka sangat berharap aku mendapatkan peringkat tertinggi, entah satu atau dua tidak masalah.
"Peringkat dua di raih oleh Jeon Jungkook!"
Beberapa siswa perempuan berdiri untuk bertepuk tangan senang. Ku rasa mereka adalah penggemar Jungkook. Tapi, itu bukan masalahku. Saat ini aku ikut merasakan kebahagiaan Jungkook yang terlihat tersenyum lebar di atas podium mengingat sewaktu ujian sangat gelisah karena tidak maksimal mengisi jawaban saat mata pelajaran bahasa Inggris.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Oppa!
Fanfic(END - Vrene) My Beloved Oppa! : "I want to be your Oppa." ... "Lalu, aku harus memanggilmu apa? Taehyung-ssi? Taehyung-a? Taehyungie? Atau ada panggilan Taehyung yang lain?" balas ku. Taehyung menggangguk, "Ada panggilan lain untukku." "Apa?" tanya...