...
Aku tidak bisa tidur. Berusaha keras untuk memejamkan mata tetap saja tidak bisa tidur karena terus terbayang kejadian istirahat tadi. Taehyung menyatakan perasaan sambil memelukku erat.
Oh, astaga! Bagiku ini seperti mimpi! Aku belum pernah merasakan kebahagiaan ini!
"Yaaa Joohyun-a." Suara Yoongi disertai ketukan pintu terdengar. Aku yang sedang tersenyum-senyum sendiri mengingat kejadian tadi siang segera beranjak dari kasur lalu membuka pintu menampilkan wajah Yoongi yang terlihat lelah.
"Ada apa?" tanya ku.
"Pinjam laptopmu sebentar, dong." ujar Yoongi, "Aku ingin mengerjakan sesuatu bersama teman ku."
"Tunggu sebentar." Aku kembali masuk ke dalam kamar dan mengambil laptop di atas meja belajar lalu memberikan pada Yoongi yang menunggu depan kamar, "Ini, ada banyak tugas-tugasku jadi datanya jangan sampai hilang, ya."
Yoongi menunjukkan jempolnya padaku, kemudian pergi ke kamarnya yang berada di samping kamarku, namun kembali lagi. "Oh iya Joohyun-a, kalau ada seseorang menekan bel pintu. Tolong bukakan dan suruh teman ku masuk ke dalam kamarku. Aku malas untuk keluar lagi, oke?" Yoongi melanjutkan sebelum membuka pintu kamarnya, "Ah, sekalian nanti buatkan minuman dan makanan antar ke kamarku."
Aku mendengus pada Yoongi. Sudah meminjam laptop, membuka pintu dan di suruh pula untuk membuat minum bahkan mengantar ke kamarnya. Di kira aku ini pembantu, padahal jelas aku adiknya yang selalu terintimidasi bahkan sebelum aku menjawab, Yoongi sudah masuk ke dalam kamarnya. Malas untuk masuk ke kamar lagi, aku pun melangkahkan kaki ke ruang tengah untuk duduk di sofa sekaligus menonton televisi yang jarang sekali aku lihat. Aku terus memindah-mindahkan chanel, mencari siaran yang bagus saat drama korea baru saja tayang di salah satu chanel.
"Oppa, tunggu!"
Aku menontonnya saat tokoh utama wanita mengejar seorang lelaki yang di panggil oppa.
"Oppa, saranghae."
Kini, wanita itu mengejar lelakinya lalu memeluk dari belakang. Aku serius menontonnya meski sebenarnya yang aku lihat adalah ketampanan lelaki yang menjadi tokoh utamanya--Park Bogum bertepatan suara bel terdengar.
Aku sedikit menghela nafas kasar karena terganggu. Lalu segera berlari keluar dari rumah untuk membuka gerbang yang menampilkan sosok lelaki tampan dan tinggi yang melambaikan tangan padaku.
"Annyeong, kau pasti Joohyun adiknya Yoongi 'kan?" sapanya dengan suara yang entah mengapa menggelitik telinga. Sementara aku menjadi salah tingkah dan hampir tersedak ludahku sendiri melihat ketampanan lelaki ini.
Oh, astaga!
Kenapa Yoongi bisa mempunyai teman seperti ini?
"Ah, ne." balasku lalu mempersilahkan masuk, "Kata Oppa, kau bisa langsung masuk ke kamarnya."
"Baiklah, kalau begitu aku..." Lelaki itu berhenti saat sudah masuk ke ruang tengah. Aku tertegun karena mata lelaki itu tertuju pada televisi yang menampilkan dua orang sedang berciuman panas. Buru-buru aku mematikan televisi.
"Mari ku antar ke kamar oppa." Aku pun berjalan melewatinya saat harum tubuh lelaki itu menusuk hidung dan langsung menyuruhnya masuk ke dalam kamar Yoongi setelah mengucapkan terima kasih. Aku kembali menjadi salah tingkah dan malu rasanya seakan ketahuan sedang menonton video 18+ secara diam-diam. Yah, meski aku sudah hampir berumur 18 tahun hehe aku pun buru-buru membuatkan minuman dan menyediakan cemilan lalu masuk ke dalam kamar Yoongi lagi.
Lelaki itu sedang duduk di tepi ranjang dengan laptop di pangkuannya. "Uwah, foto siapa ini?"
Aku yang meletakkan minuman di atas meja samping ranjang menoleh, "Ne?"
"Ini laptopmu, ya? Aku melihat foto profilmu dan itu cantik sekali." ujar lelaki itu yang membuatku mendadak bersemu merah.
"Cantik, apanya!" Yoongi melangkah keluar dari kamar mandi dan duduk di tepi ranjang samping lelaki itu sambil memandang ku, "Yaaa kau ingin membantu mengerjakan tugas ku?"
Aku menggeleng cepat, "Ani, kenapa aku harus membantumu?"
Setelah itu aku melangkah keluar dari kamar saat aku tidak sengaja Yoongi memanggil temannya itu dengan nama Seokjin. Aku merasa pernah mendengar nama itu, tapi entah dimana. Ah, tidak tau deh, aku pun mengecek ponsel yang ternyata ada tiga pesan masuk dari lelaki yang membuatku deg-degan.
Kim Taehyung.
Noona♡
Kau sedang apa?Aku tersenyum memandangi foto selfie Taehyung dan membaca pesannya lagi.
Aku tidak sabar bertemu denganmu besok!
"Aku juga tidak sabar." gumam ku.
Noona, aku baru ingat bahwa besok terakhir kelompok belajar. Jadi, kita tidak akan sering bertemu lagi.
Ah, benar! Aku menepuk dahi ku, baru mengingat bahwa besok adalah perkumpulan kelompok belajar terakhir sebelum menghadapi ujian. Aku baru mengingatnya sekarang apalagi minggu depan sudah memasuki masa-masa ujian kelulusan dan ujian universitas. Rasanya aku masih belum siap. Tidak menyadari juga waktu berlalu cepat dan sebentar lagi aku lulus SMA yang menandakan bahwa aku dan Taehyung akan sulit bertemu.
Aku jadi menyesal kenapa baru sekarang aku dan Taehyung bisa sedekat ini.
Tapi, tunggu! Aku masih bingung sebenarnya hubungan apa yang aku miliki ini dengan Taehyung?
Kekasih 'kah? Aku pacar Kim Taehyung? Hehe mengetahui fakta itu membuatku senang bukan main.
●
Noona, aku masih tidak menyangka kau menjadi milikku. Aku sangat bahagia. Benar-benar bahagia. Aku janji tidak akan melepasmu!
--Kim Taehyung—☀️☀️☀️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Oppa!
Fiksi Penggemar(END - Vrene) My Beloved Oppa! : "I want to be your Oppa." ... "Lalu, aku harus memanggilmu apa? Taehyung-ssi? Taehyung-a? Taehyungie? Atau ada panggilan Taehyung yang lain?" balas ku. Taehyung menggangguk, "Ada panggilan lain untukku." "Apa?" tanya...