...
"Tada~!"
Aku tercengang memandangi Seulgi dan Jimin yang memamerkan kalung couple mereka berbentuk love yang masing-masing memiliki setengahnya.
"Mwoya?" Jihoon hampir menganga tidak percaya.
Mark geleng-geleng kepala, "Heol, amazing."
"Selain itu, kami juga ada..." Seulgi berdiri dari duduknya lalu membuka jaket, "Baju couple!"
Aku kembali tercengang lagi tanpa berkomentar apa-apa.
"Astaga, aku tidak sanggup lagi melihat kalian berdua." Mingyu menutup mata dengan tangannya. Reaksi yang diberikan teman-teman lain pun juga sama merasa aneh meski sebenarnya barang-barang couple seperti itu sudah biasa. Seulgi kembali duduk di sebelah Jimin yang ikut melepas jaket dan terlihatlah baju couple yang mereka pakai berwarna merah muda dengan tulisa merah "Love You." sedangkan milik Seulgi bertuliskan "Love You Too." menjadikan kami berenam --tanpa Jungkook yang kemungkinan akan datang terlambat karena ada urusan--yang saat ini berada di cafe menjadi pusat perhatian karena mereka.
"Joohyun-a, lebih baik kau jangan seperti mereka." saran Jihoon.
"Setuju," Mark mengangkat tangannya, "Joohyun-a, kau dan Taehyung lebih baik memiliki barang couple yang tidak berlebihan saja."
Aku terkekeh dengan ucapan mereka.
"Yaaa!" Seulgi protes, "Apa salahnya memilih barang seperti kami? Lagipula baju dan kalung seperti ini banyak pasangan yang memakainya."
"Ne, ne, ne." Mingyu bersuara, "Tapi, kalian sangat mencolok di banding pasangan lain."
"Yaaa! Kau ingin aku pukul, hah?" Seulgi menunjukkan kepala tangannya pada Mingyu membuat kami tertawa sampai Jimin menggenggam tangan Seulgi.
"Yeobo, jangan seperti itu. Tenanglah, tidak baik marah-marah pada cecunguk seperti dia." ujar Jimin yang mendadak membuatku mual dan teman-teman lain bersikap pura-pura seakan muntah. Setelah itu, kami melanjutkan dengan percakapan-percakapan ringan mengenai kelanjutan kami menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Aku bicara mengenai Universitas Seoul dan jurusan seni karena memang sejak dahulu tujuan ku adalah melanjutkan di sana.
Ternyata Seulgi, Jihoon, Jimin dan Mingyu juga berkeinginan yang sama dengan ku. Meski Seulgi ingin masuk ke seni desain, Jihoon masuk ke seni musik seperti Yoongi, sedangkan aku, Jimin dan Mingyu ingin seni tari. Sementara Mark sendiri berencana melanjutkan pendidikan di negara kelahirannya--Kanada, Australia. Hanya Mark memang satu-satunya teman yang bukan berasal dari Korea.
Tidak berapa lama, Jungkook pun datang. Jadilah kami bertujuh berkumpul di sini.
"Mian, aku terlambat. Tadi ada masalah sedikit." ujar Jungkook yang duduk dihadapanku dan tidak sengaja melihat luka berdarah ada di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Oppa!
Fanfiction(END - Vrene) My Beloved Oppa! : "I want to be your Oppa." ... "Lalu, aku harus memanggilmu apa? Taehyung-ssi? Taehyung-a? Taehyungie? Atau ada panggilan Taehyung yang lain?" balas ku. Taehyung menggangguk, "Ada panggilan lain untukku." "Apa?" tanya...