Chapter 4|| Past Present Future

962 53 1
                                    

Lily Collins 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lily Collins 

Napasku tersekat saat aku melihat sosok pria yang sangat mirip dengan almarhum ayahku. Beliau adalah pamanku,kakak tertua ayahku, Arthur Collins. 

Tidak seperti ayah,paman Arthur mempunyai perawakan tegas mendekati kejam. Mungkin karena kakek dan nenekku dulu adalah seorang pejuang dan selalu mendidik anak-anak mereka dengan tegas. Paman Arthur sering berkunjung kerumah kami di Queensland saat orangtuaku masih hidup,dan aku ingat paman memiliki seorang putri tunggal bernama Rose Collins.

Yeah, i know. Entah kenapa keluarga ayahku sering menamai anak-anak mereka dengan nama bunga. Tapi itulah ciri khas keluarga Collins yang absurd. Tapi, aku memang sangat jarang bergaul dengan keluarga pamanku. Mereka bahkan lebih seperti orang asing dibandingkan keluarga. Dan disinilah kami, bertemu dipesawat yang sama dengan tujuan yang sama.

"Paman Arthur,apa kabarmu?" tanyaku sopan. Paman melihatku dari ujung rambut hingga ujung kakiku,mungkin memastikan apa ini benar-benar keponakannya atau bukan.

"Lily,kamu sudah sangat dewasa. Kapan terakhir aku melihatmu? Saat---"

"Saat pemakaman ayah dan ibuku," aku memotong kalimatnya karena sepertinya dia tidak akan menjawab pertanyaan sendiri dengan benar. Aku melihat semringai tipis diujung bibirnya,dan sorot matanya yang seperti tidak suka saat melihatku.

"Sayang,apa kamu tidak akan memperkenalkanku pada keluargamu?" tiba-tiba Tristan menyela pembicaraan kami dengan sebuah pertanyaan seraya merangkul pundakku dengan protektif. Sepertinya Tristan bisa merasakan sinyal waspada yang keluar dari bahasa tubuhku saat ini.

"Ah,benar juga. Ini pamanku,Arthur Collins. Dan paman, ini suamiku Tristan Hemsworth." ucapku seraya memperkenalkan keduanya. Tristan dengan sopan memberikan tangannya untuk bersalaman,namun paman tidak merespon karena terlihat.....shock?

Mata paman membulat sambil terpaku saat aku memperkenalkan Tristan. Apa dia pikir aku ini akan menjadi perawan tua karena tidak akan ada pria yang mau menikahiku? Entahlah,yang aku tahu saat ini paman begitu terkejut dan tampak tak percaya kepadaku.

"Kau sudah menikah?" tanya paman Arthur memastikan. Aku mengangguk pelan sambil melemparkan sebuah senyuman terpaksa untuknya.

"Se--selamat kalau begitu,Lily. Bibi Jen pasti akan senang mendengarnya," ucap paman. Aku tahu dia tidak tulus saat mengatakannya, dan bibi Jen? Dia mungkin akan histeris.

"Terima kasih paman. Apa Rose sudah menikah?" tanyaku basa-basi. Aku tahu kalau Rose sudah pernah menikah dua kali dan semua pernikahannya gagal total.

"Rose? Belum. Dia belum menikah. Karir membuatnya tidak mempedulikan seorang pria,kau tahu sendiri kan bisnis keluarga kita,ah! Maksudku keluarga kami terus berkembang dari jaman ke jaman." 

Keluarga kami? Mungkin maksudnya adalah bisnis keluargaku. Aku hanya menatapnya sambil tersenyum kaku. Aku bisa merasakan genggaman Tristan semakin erat bahkan membuat tanganku hampir kesakitan,sepertinya dia marah,tapi kenapa? 

INNOCENT PLAYBOY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang