Chapter 27 || GOOD OR BAD

417 32 2
                                    

LILY POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LILY POV

Aku benar-benar dalam masalah sekarang. Kapal ini langsung berjalan ketika aku naik dan aku bahkan tidak melihat satu orangpun disini.

Apa lebih baik aku melompat saja? Tidak,tidak. Aku memundurkan langkahku lagi. Tepat saat itu,ada suara seorang pria yang muncul dari belakangku. "Lily Collins?"

Aku menoleh ke belakang dan mendapati seorang pria paruh baya yang tampak gagah dan menakutkan. Setelan yang ia kenakan menunjukkan bahwa dia adalah seorang pemimpin disini. Aku bisa melihat kilatan cahaya berwarna perak yang terpantul dari sabuk celananya. Ia memiliki sebuah senjata. Tidak salah lagi,saat ini aku sedang berada didalam kandang buaya.

"Alberto Fizko," aku mengucapkan nama itu karena sudah jelas bahwa pria ini adalah mafia itu. Dia tampak terkejut saat aku menyebutkan namanya. Tapi kemudian,senyum tipis segera tersungging diujung bibirnya,membuatku mual saja.

"Sepertinya kau sangat mudah tertipu ya? Ternyata benar ucapan pamanmu,si Arthur. Kau sangat bodoh. Hanya dengan mengedit wajah suamimu ditubuh mayat orang lain,kau langsung terpancing dan datang kesini." 

Dasar pria tua bangka! Dia tahu kelemahanku. Aku harus berhati-hati. Itu artinya Tristan tidak sedang bersamanya.

"Dilihat dari reaksimu,sepertinya suamimu benar-benar sedang ke Italy ya saat ini?" 

Jangan bereaksi,Lily! Jangan! Dia hanya ingin memastikan kebenaran informasi itu,dan dia tidak akan mendapatkannya darimu.

Tiba-tiba saja dia tertawa. Suara tawa pria itu sangat mengerikan,dia sepertinya akan benar-benar membunuhku saat ini. Tapi aku bersumpah,tidak akan mati tanpa perlawanan. Aku akan melawannya hingga tetes darah terakhirku.

"Bukankah kau membawaku untuk membunuhku? Lakukan saja tugasmu,pak tua." Alberto tampak mengangkat alisnya. Ia pasti tidak menyangka akan menerima reaksi seperti ini dariku. Aku berjalan kearah sofa besar yang ada ditengah kapal itu,lalu duduk seraya mengambil sebuah minuman kaleng yang ada diatas meja.

"Kau--kau pikir sedang apa kau sekarang,hah?" Alberto tampak sangat kesal. Bagus. Satu-satunya cara agar ia terprovokasi adalah dengan bersikap cuek sehingga harga dirinya sebagai seorang mafia tercoreng.

"Minum. Aku haus." Aku benar-benar haus tapi rasa minuman ini tidak ada enak-enaknya. Mungkin itu karena adrelanin yang memompa jantungku sekarang.

PRANG!

Alberto menghantam meja kaca didepanku dengan kakinya. Dia benar-benar kehilangan kontrol sekarang. Entah ini rencana yang bagus,atau aku benar-benar tolol karena memprovokasi seorang mafia.

"Aku tahu kau tidak bisa membunuhku sekarang,jadi katakan saja apa maumu." Ucapan lantang dan tenang yang aku lontarkan sontak saja membuat Alberto tercengang. Untuk sesaat,aku merasakan ada sesuatu yang aneh tentang dirinya. Dia memang terlihat menyeramkan,tapi sepertinya dia tidak sekejam yang orang ceritakan.

INNOCENT PLAYBOY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang