Chapter 44 || Ex-boyfriend

483 29 5
                                    

"WOWWW! BRAVO!" seruan mengejek Sean senada dengan tepukan tangan riuh Tristan yang memenuhi ruangan ballroom sontak menarik perhatian pearly dan para alumni yang tiba-tiba saja berhenti tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"WOWWW! BRAVO!" seruan mengejek Sean senada dengan tepukan tangan riuh Tristan yang memenuhi ruangan ballroom sontak menarik perhatian pearly dan para alumni yang tiba-tiba saja berhenti tertawa.

Mereka menoleh kearah suara yang masih heboh dibagian belakang lalu tersentak sambil berbisik-bisik satu sama lain, sedangkan Pearly membatu tanpa ekspresi diatas panggung. Sean yang muncul dilayar itu sangat jauh berbeda dengan Sean yang mereka lihat sedang berdiri disamping Lily saat ini.

"Itu si kutu buku kan?" terdengar suara bisik-bisikan yang bisa jelas terdengar oleh Sean. Membuatnya menggelengkan kepala dengan senyuman sinis yang sangat khas. Tapi,dibalik kehebohan itu,sosok pria berumur datang tergopoh-gopoh dan memberi tundukan hormat dihadapan Tristan, "Tuan Tristan,apa yang membuat anda datang ke tempat ini?" Lily memandang kearah pria tua yang berpakaian modis dan parlente,sepertinya dia mengenal pria itu.

"Tristan,kau mengenalnya?" tanya Lily berbisik. Tristan menoleh kearah Lily lalu tersenyum sambil mencium keningnya seraya merangkul pinggang mungil Lily erat hingga bersentuhan dengan tubuh Tristan. Pearly terkesiap,begitu pula dengan semua orang yang ada disana,menganga seperti orang bodoh.

"Sayang,ini Peter Lawson. Perusahaannya hampir bangkrut kalau bukan karena aku meminjamkannya sebagian saham milikku,benarkan tuan Peter?" ucap Tristan dingin. Lily terbelalak,ia ingat sekarang. Pria tua ini adalah suami dari Pearly. Pearly Lawson. Si ratu menyebalkan.

Gunjingan orang-orang munafik yang awalnya memuja sang ratu berubah seketika itu juga. Bahu Pearly terkulai lemas,ia turun dengan wajah tertunduk dipenuhi perasaan malu. Tristan memperhatikan langkah wanita itu dengan tatapan tajam dan dingin. Tentu saja,Pearly tidak bisa bersembunyi segampang itu.

"Tuan Lawson,bisakah aku berkenalan dengan istri anda yang menawan? Kurasa istri anda dan istri saya adalah teman,jadi saya ingin memperkenalkan diri dengan pan...tas." Pria tua itu tampak pucat dan berkeringat,didalam hatinya ia sudah memaki dan mengumpat atas kebobrokan istrinya dalam mempermalukan istri dari seorang Hemsworth yang sudah menyelamatkan hidup dan perusahaannya.
Bisa dibilang,perhiasan dan pakaian mahal yang dipamerkan Pearly, didapatkan atas berkat bantuan Tristan.

"Te..tentu saja,tuan Hemsworth. Pearly!!! Sini!!" ucapnya seraya berseru memanggil pearly yang bersiap kabur dengan wajah merah seperti tomat.
Ia akhirnya mendekat dan kembali mengangkat bahu dengan angkuh. Dia tidak akan menjilat ludahnya sendiri bahkan jika harus jatuh miskin didepan Lily.

"Hai,mrs.Lawson. Perkenalkan,saya Tristan Hemsworth,suami Lily. Akhirnya kita bisa berjumpa," sapa Tristan sinis sembari mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. Pearly menyambut uluran tangan itu dengan sentuhan tipis diujung jarinya,seolah-olah Tristan adalah manusia penyebar virus.

Tristan tersenyum sinis dan menerjang pearly dengan manik berkilat tajam dimatanya, Pearly bergidik ngeri namun tetap mempertahankan keangkuhannya. Tristan mendadak berjalan perlahan mendekati Pearly yang terkejut dan mundur mengikuti refleks tubuhnya yang mengirim sinyal waspada terhadap gerak-gerik Tristan.

INNOCENT PLAYBOY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang