Chapter 31 || RUN

446 29 7
                                    

BUUKKK!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BUUKKK!!!

"Arggh!" 

"Ya Tuhan! Apa aku memukulmu terlalu kuat? Maafkan aku Tristan," Lily mendekati Tristan yang meringkuk kesakitan. "Pukulanmu semakin hebat,sayang. Cobalah untuk mengurangi tenagamu saat latihan denganku," Tristan memanyunkan bibirnya karena tidak menyangka Lily akan menghajarnya tanpa ampun.

"Kan kamu sendiri yang minta untuk jangan ragu memukulmu,sekarang kok protes?" sergah Lily bersedekap. Tristan menegakkan punggungnya,memincingkan matanya lalu mengangguk. "Baiklah,kalau begitu sekarang giliran James. James!" ucap Tristan seraya berjalan mundur meninggalkan Lily yang sudah menatapnya heran.

Benar juga,aku belum mengatakan soal ayah pada Tristan. Lily membatin. Sejak Tristan kembali,mereka bahkan jarang untuk membahas soal masalah mereka. Mereka lebih sering menghabiskan waktu berdua atau bermain bersama Brianna. Dan karena natal sudah hampir tiba,mereka pun akhirnya sibuk merencanakan kepulangan mereka ke Boston.

Malam itu mereka berkumpul diruang tamu,anak-anak sudah terlelap didalam kamar mereka. Lily dan Tristan duduk disamping Brotus,sedangkan James disamping Theodore dan Joanna. Mereka duduk berbentuk lingkaran lalu mulai membahas perihal masalah yang mereka selesaikan di Italia.

"Sepertinya selama ini kita sudah salah sasaran. Alberto bukanlah orang yang bertanggung jawab atas kematian orangtua Lily,maupun orang yang ingin menyakiti Lily. Namun,Putrinya Amber yang ternyata selama ini bekerja sama dengan Arthur Collins untuk merebut emas dari tangan mereka." Tristan memulai perbincangan itu,namun Lily maupun James sudah tidak terkejut lagi karena mereka sudah menduga soal itu.

"Kami sudah menduganya,karena Alberto sudah mengatakan sebagian kebenarannya kepada Lily beberapa minggu yang lalu,"ungkap James. Tristan dan Theodore menoleh kearah Lily dengan tatapan heran. "Kau bertemu dengan Alberto? Kapan? Dimana?" tanya Tristan.

"Saat sedang berbelanja di Grenada saat itu. Alberto tidak menyakitiku. Dia hanya memberikan sebuah surat yang dikirim ibu sebelum kematiannya," ucap Lily. 

"Surat? Tentang apa?" Tristan menatapnya dengan penasaran. Lily akhirnya menegakkan punggungnya lalu dengan percaya diri ia mengatakan, "Perihal orang tua kandungku. Mungkin sebagian dari kalian belum tahu bahwa aku bukanlah anak kandung dari kedua orang tuaku," perkataan Lily membuat Theodore dan Brotus terperanjat. Mereka memang belum tahu soal masa lalu Lily.

"Aku juga tidak bermaksud menyembunyikannya dari ayah mertua,tapi hari ini aku akan mengatakan pada kalian identitas asliku yang baru saja aku ketahui." Tristan mengangkat kedua alisnya dan saling bertatapan dengan semua orang yang ada disitu.

"Sebelum aku menjadi Lily Collins,nama asliku adalah Kimberly Preston." Semua orang tampak begitu terkejut. Mereka langsung menyadari nama belakang yang Lily miliki sama dengan pria yang sedang duduk ditengah-tengah mereka.

Tristan,Theo,Brotus dan Joanna sontak saja menoleh kepada James yang tampak santai. James lalu tersenyum ramah lalu menganggukkan kepalanya.

"Benar. Ayah kandungku adalah James Preston."

INNOCENT PLAYBOY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang