Chapter 11 || Graveyard (18+)

947 40 1
                                    

Suara deru ombak membangunkan Lily yang masih tergeletak malas diatas kasur empuknya. Ia membuka mata perlahan lalu menyadari ada sepasang mata yang sedari sudah memperhatikannya.

"Good morning,sleepy head," sapa Tristan seraya memberikan kecupan manis dibibir indah istrinya.

"Sejak kapan kau senang memperhatikan orang yang lagi tertidur?" tanya Lily mengejek.

"Sejak aku menikahi seorang gadis cantik yang ternyata punya kebiasaan mendengkur yang membuatku selalu terbangun dimalam hari?"

"Apa katamu? Aku tidak mendengkur Tristan," Lily menutup mulutnya tak percaya. Tristan terkekeh sambil menciumi leher Lily yang terekspose dengan jelas.

"Kau mendengkur,sayang. Dan suaranya sangat kencang. Kok bisa suara seperti itu keluar dari tubuh mungil seperti ini?" Tristan terus saja menggoda Lily.

"Kau benar-benar brengsek,Tristan." Lily ikut tertawa dengan lolucon garing suaminya.

"Aku? Brengsek? Kau sudah lupa ya kalau aku ini adalah pria paling polos yang pernah Tuhan ciptakan?" Tristan mulai memainkan tangannya didalam selimut yang menutupi tubuh Lily.

"Hmm..benar, aku adalah wanita satu-satunya yang berhasil mendapatkan Tristan mini yang menggemaskan," goda Lily.

Tristan menatap Lily dengan wajah mengkerut. "Mini katamu?" tanya Tristan spontan.

Lily tertawa terbahak-bahak saat melihat ekspresi wajah suaminya, Tristan bisa menjadi begitu menggemaskan didepan Lily. Tapi,pagi ini Tristan tidak ingin terlihat menggemaskan. Sebaliknya,ia ingin terlihat berkuasa seperti raja.

Lily tiba-tiba merasa gelisah, ia berbalik menghadapkan kepalanya kearah Tristan, lalu mencium bibir Tristan seperti singa yang kelaparan.

Tristan menyambut ciuman itu dengan mulai memainkan jemarinya diatas perut telanjang Lily yang hanya tertutup kain selimut yang tipis.

Ia merengkuh tubuh Lily dari belakang dan mulai menurunkan ciumannya ke tengkuk Lily, kemudian ke pundaknya, dan perlahan namun pasti Tristan akhirnya sampai dipuncak dada Lily yang terlihat begitu siap untuknya.

Lily menelan ludahnya dan mendesah puas saat Tristan mulai memainkan lidahnya diatas puncak dadanya yang sudah menegang penuh kenikmatan.

Tristan mengerang rendah, dia menghempaskan kain yang menjadi penghalang diantara mereka berdua ke lantai, sehingga ia bisa melihat tubuh Lily yang mulai merona akibat gejolak hasrat.

"Kau menginginkanku?" bisik Tristan. Suara seraknya membuat Lily bergidik.

"Kau masih bertanya sayang?" Lily menatap mata Tristan yang sudah menggelap.
Tristan kembali menciumi Lily habis-habisan, Lily melingkarkan kedua tangannya diatas pundak Tristan, lalu meremas rambutnya sambil mengerang puas.

Permainan mereka tidak sampai disana. Tristan tiba-tiba mengangkat tubuh Lily dan menggendongnya menuju balkon yang ada dikamar itu.

Lily menatap tajam kearah Tristan yang saat ini malah sedang menertawakannya.

"Tristan, orang-orang bisa melihat kita disini," Protes Lily. Tapi Tristan tidak menghiraukannya. Tristan menurunkan tubuh Lily diatas sofa lalu berdiri dihadapannya seraya membuka kancing kemejanya satu demi satu.

Lily tentu saja tidak akan diam begitu saja, ia membantu suaminya dengan membuka celananya yang sudah tampak penuh dan sesak dan melempar semua pakaian itu ke lantai.

Bukti gairah Tristan tampak begitu siap dan mantap untuknya. Lily menelan ludah dan menatap Tristan dengan tatapan memohon.

Lily kemudian dengan perlahan memainkan jemari lentiknya dibukti gairah Tristan, pelan dan sangat lembut. Tristan mengerah penuh kenikmatan. Astaga, Lily sangat tahu apa yang harus ia lakukan, dan itu semakin membuat tubuh bagian bawah Tristan lebih mengeras.

INNOCENT PLAYBOY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang