Chapter 36|| Adrenaline

439 36 11
                                    

TRISTAN POV

Apa kalian pernah mendengar cerita seseorang ketika mereka sedang mengalami lonjakan adrenalin akibat situasi yang berbahaya dan menegangkan? Aku pernah melihat seorang gadis kecil berusia 8 tahun,tubuhnya kurus dan pendek,ia mampu melompati pagar besi yang sangat tinggi saat dirinya dikejar oleh seekor anjing pitbull milik tetangganya.

Orang menyebutnya dengan reaksi fight or flight,dimana tubuh kita akan bereaksi dan mengeluarkan lonjakan adrenalin yang mampu membuat kita merasakan 'kekuatan super' yang selama ini tidak kita miliki.

Tubuhku kaku ketika melihat pemandangan yang ada didepanku saat ini. Apa ini semata-mata hanya sekedar lonjakan adrenalin atau istriku benar-benar memiliki kemampuan diluar batas?

"Li...Lily?" Aku menurunkan senjata yang tadinya kupegang dengan mode waspada tingkat tinggi. Lily yang saat ini sedang menggendong ayah dipundaknya masih sempat mencengkram leher Amber dengan tangan kirinya dan mengangkat tubuh wanita penyihir itu hingga kakinya melayang ke udara.

Amber terlihat begitu sesak dan bicara dengan terbata-bata, "Si..sia..lan! Le..pas..,uhuk!"

Sebelum Amber mati ditangan Lily,dengan cepat aku melepaskan cengkeramannya lalu melihat keadaan Lily dan ayah.

"Apa yang kau lakukan? Semua ini perbuatanmu" tanyaku tidak percaya. Aku memang melatih Lily untuk membela dirinya selama beberapa bulan ini,tapi apa mungkin dia mampu menghabisi para pria itu dengan tangannya sendiri? Dia sedang hamil!!!

"Aku...aku sangat marah Tristan. Ayah meninggal...," tiba-tiba tangisan Lily pecah dengan tangannya yang terluka masih menggendong tubuh ayahku yang sudah terbujur kaku dipunggungnya.

"A...ayah...," aku menatap jasad ayahku lalu menurunkannya ke lantai. Aku membaringkannya diatas jaket hitam yang sudah kulepaskan lalu mencium kening ayah yang berlumuran darah.

Lily tentu saja sedang menghalangi Amber untuk kabur. Kaki wanita itu patah,membuatnya hanya bisa merangkak menggunakan tangannya. Lily berjalan mengikuti Amber perlahan dari belakang. Saat ini aku bisa melihat dan merasakan kemarahan Lily yang keluar menjadi aura membunuh.

"Lily! Aku akan menyerahkan diriku pada polisi. Aku akan mengakui semua kejahatanku dan membusuk didalam penjara seumur hidup! Kumohon,lepaskan aku!" seru Amber memohon pengampunan Lily.

Lily menginjak kaki Amber yang terluka,membuat Amber berteriak kesakitan. Lily kemudian membalikan tubuh Amber hingga tergeletak menghadap Lily.

Aku merasakan amarah yang sama dengannya,tapi entah mengapa,aku ingin Lily yang menyelesaikan pembalasan ini.

***

AUTHOR POV

"Menyerahkanmu pada polisi dan membiarkan hukum yang mengadilimu terasa seperti sebuah hadiah yang menyenangkan," Lily berjongkok dan menatap Amber dengan tatapan kosong.

"Kau tahu? Aku bahkan tidak tahu harus memberi hukuman apa padamu. Bahkan kematian tidaklah pantas untukmu. Mati hanya akan membuatmu tertidur dan tidak akan merasakan apapun. Kau tidak akan tahu rasanya hidup dalam sengsara yang menyakitkan. Jadi,tenanglah. Aku tidak akan pernah membunuhmu," jawab Lily menyeringai licik.

"Kalau begitu,apa sebenarnya maumu jalang brengsek?!?!!" teriak Amber frustasi.

PLAKKKKK!!!!!

Lily menampar Amber hingga darah segar keluar dari bibir penyihir itu. Amber menatap Lily dengan tatapan membunuh namun ia tahu bahwa dirinya telah kalah saat ini.

INNOCENT PLAYBOY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang