Chapter 10|| This is only the beginning

667 46 1
                                    

Satu minggu sebelumnya,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu minggu sebelumnya,

"Siapa kau?" Tristan menatap pria lusuh dan berantakan yang berdiri didepannya.

"Kau tahu siapa aku. Masuklah, sebelum ada yang melihatmu." Sean menengok keluar pintu dan melirik ke kanan dan kiri untuk memastikan tidak ada orang yang mengawasi diluar rumahnya.

Tristan berjalan masuk lalu mendapati rumah Sean yang kotor dan benar-benar berantakan. Botol alkohol berserak dimana-mana, pakaian dan box makanan yang sudah mengeluarkan bau busuk yang menyengat, Tristan mengerutkan dahinya dan menatap Sean yang sedang berjalan menuju halaman belakang.

"Hei! Bisakah kau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi sekarang?" Tristan berteriak sembari mengikuti Sean dari belakang.

Tapi Sean tidak menjawab dan terus berjalan hingga ia membuka sebuah pintu dan mempersilahkan Tristan masuk kesana.

Mata Tristan memperhatikan ruangan yang penuh senjata ini dengan teliti dan penuh kecurigaan.

"Tak ku sangka seorang pengacara sepertimu diijikan mengoleksi senjata sebanyak ini," ketus Tristan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tak ku sangka seorang pengacara sepertimu diijikan mengoleksi senjata sebanyak ini," ketus Tristan.

Sean duduk diatas meja kerjanya yang terletak diujung ruangan itu, lalu mengambil sebuah amplop berwarna cokelat dan mengulurkannya kehadapan  Tristan.

"Aku bukan sekadar 'pengacara' yang membela pencuri dan pembunuh gelandangan. Buka amplop itu dan kau akan mengetahuinya." Sean menyalakan sepuntung rokok lalu menghisapnya.

Tristan mendekat dan meraih amplop itu. Tanpa merasa ragu, Tristan membukanya lalu mendapati beberapa dokumen. Ia melirik ke arah Sean lalu mengeluarkan dokumen itu dari amplop.

Ketika melihat isi dokumen itu, tatapan mata Tristan dengan cepat berubah. Ia membolak-balikkan kertas dokumen itu untuk meyakinkan dirinya sekali lagi.

"Apa ini?!" Tristan berteriak penuh emosi.

"Kau buta? Itu adalah data diri keluarga Collins. Janette Collins, Andrew Collins dan  Lily Collins. Mereka semua adalah target utama klienku, Mr. Alberto Fizko," ucap Sean sambil terkekeh seakan-akan ada hal lucu yang lewat dibenaknya.

INNOCENT PLAYBOY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang