Chapter 20 || Priority

604 42 1
                                    

"Bi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bi..bisnis? Tentu saja tidak,Mr.Fizko. Saya datang sebagai teman putri anda," Tristan mencoba untuk tetap bersikap polos dan tidak mencolok. Alberto memincingkan matanya dan berdeham seraya mengalihkan pandangannya perlahan kearah putrinya.

"Bersenang-senanglah,tapi ingat. Jangan terlalu lama bermain dengan pecundang. Hal menjijikkan itu bisa menular padamu," bisik Alberto ketika hendak pergi melewati Amber.

Amber hanya terkekeh lalu dengan gaya pecicilan menggandeng lengan Tristan dan mengajaknya untuk duduk ditempat sepi yang ada dipaling sudut area ballroom ini.

Ketika Tristan duduk, tiba-tiba saja Amber duduk diatas pangkuannya. Tangan Tristan hampir saja mendorong Amber namun ia harus bertahan sebentar lagi.

Demi neptunus! Wanita ini sangat mengangguku!

"Babe,kiss me...,"bisikan Amber terdengar seperti bisikan iblis yang tengah terangsang. Tristan tetap profesional dan berencana akan mengikuti permintaan wanita ini ketika....

PRANG!

Seseorang menumpahkan sepiring sup diatas tubuh Amber hingga menyebabkan piring itu terhambur ke lantai.

"Ya Tuhan! Maafkan aku,aku benar-benar minta maaf. Aku sangat kebelet pipis dan tidak ingin orang lain memakan sup milikku. Maaf ya!" ucap seorang wanita cantik yang dianugerahi tubuh ramping semampai yang dibalut dengan gaun merah yang memamerkan keindahan punggung putihnya.

Tristan membulatkan matanya dan hampir mengumpat ketika melihat istrinya, Lily, tengah berada dihadapannya dan juga Amber Fizko, anak dari musuh orangtuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tristan membulatkan matanya dan hampir mengumpat ketika melihat istrinya, Lily, tengah berada dihadapannya dan juga Amber Fizko, anak dari musuh orangtuanya.

"KAU BITCH!" Amber berteriak dengan rambut samping kanan yang basah dan badan berbau sup kentang. Tristan mengalihkan perhatian Amber dan langsung membawanya ke toilet wanita.

Lily tersenyum dengan senyum kemenangan ketika melihat kepanikan yang terpancar dari sorot mata suaminya yang langsung menjauhkan Lily dari sebuah masalah besar.

"Kita harus pergi sebelum ada yang menyadari keberadaan kita," Bisik Pete. Lily menyeringai tajam lalu pergi bersama Pete menyusuri ruangan tanpa menyapa siapapun,lalu keluar menuju tempat parkir.

INNOCENT PLAYBOY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang