Chapter 13 || People from the past

593 34 1
                                    

Tristan duduk disamping Lily yang tengah melamun dan memainkan kue yang ada diatas meja dengan sendok kecilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tristan duduk disamping Lily yang tengah melamun dan memainkan kue yang ada diatas meja dengan sendok kecilnya. Lily tampaknya tidak menyadari kalau Tristan sudah berada disampingnya.

"Kalau kau tidak ada rencana untuk memakannya, berikan saja padaku." Goda Tristan sambil menarik perlahan piring kecil yang berisi kue cokelat buatan Lenna.

"Tristan? Lepaskan tanganmu dari piring ini. Cake buatan Lenna sangat enak dan hanya tersisa satu potongan ini saja. So, don't you dare,mister." jawab Lily terkekeh.

Tristan memincingkan matanya dan ikut tertawa. Dia merangkul pundak istrinya dengan hangat lalu mengecup pipinya.

"Tadi kau sangat seksi, Lily. Kau ternyata bisa terlihat sangat badass ketika berhadapan dengan orang-orang semacam itu ya?" ucap Tristan.

"Sifat asliku ya seperti itu. Aku hanya tidak punya alasan untuk memperlihatkannya selama ini. Hari ini aku sangat kesal karena aku sangat benci melihat orang-orang munafik dan rakus seperti pamanku." Lily masih terdengar kesal ketika membicarakan pamannya.

"Aku tahu. Karena itu akan ku pastikan mereka tak akan muncul dihadapanmu," Tristan menatap Lily dengan serius.

Ia kemudian berdiri dari tempat duduknya dan mengulurkan tangan kanannya kepada Lily.
Lily mendongak lalu melihat kearah Tristan dengan heran.

"Mau kemana?" tanya Lily malas.
"Katanya kamu mau berlatih?"balas Tristan.
" Sekarang?" Lily tampak terkejut. Dia tak percaya kalau Tristan akan melatihnya secepat ini.
"Ayo! Lama deh!" Tristan akhirnya mengambil tangan Lily dan menariknya menuju ke tepi pantai yang ada didepan villa mereka.

Lily berlari dengan malas karena ia sedang tidak mood saat ini. Tapi bagaimanapun juga dia yang meminta dirinya untuk dilatih, jadi dia tidak bisa mengeluh saat ini.

Mereka sampai di pinggir pantai yang tenang. Tristan dan Lily sedang berhadapan sekarang. Mereka berdua saling menatap namun tidak saling berkata satu katapun.

Tatapan Tristan berbeda kali ini. Dia menatap Lily dengan tajam dan dingin. Lily mulai merasa tidak nyaman dengan tatapan itu hingga akhirnya dia membentak Tristan.

"Kau akan melatihku atau hanya akan mematung disana?!?"

Tiba-tiba Tristan mengeluarkan sebuah pistol semi automatic berjenis glock 17 dari balik kemejanya. Dan dengan cepat mengacungkan pistol itu kearah Lily.

Lily tersentak. Namun dia hanya diam mematung dan tetap menatap tajam mata suaminya.

"Ini caramu melatihku? Dengan mengacungkan pistolmu? Lagian,sejak kapan kamu punya pistol?" Lily merubah tatapannya menjadi tatapan curiga.

Tristan mengangkat alisnya lalu menurunkan pistolnya, "Kau membuat aktingku buyar saja. Ini bukan pistolku. Melainkan pistol orang yang akan mengajarimu cara menggunakannya," Tristan kemudian mengangguk dan menyapa seseorang yang sedang berjalan kearah mereka.

Lily membalikkan tubuhnya dan menengok untuk melihat siapa orang itu. Namun, Lily segera tersenyum saat melihat sosok seorang pria yang ia kenali.

"Mr. Preston!" Teriak Lily seraya berlari mendekati pria gagah itu. Tristan mengerutkan dahinya. Ia tak menyangka kalau Lily mengenali sosok pria yang ia bawa ke pulau ini untuk menjadi pelatihnya.

Kenapa Lily bisa mengenal pria ini? batin Tristan. Ia tidak suka melihat Lily akrab dengan pria lain. Lagipula,kenapa juga mereka mengirim pria tampan seperti dia? Kan sudah ku bilang berikan yang sudah tua dan senior. Kalau tua nya seperti ini sama saja dengan aku...,

"Tristan!" Lamunannya dibuyarkan oleh panggilan Lily yang antusias. Tristan berjalan mendekati mereka lalu memasang tampang dingin dan ketus kepada James.

"Tristan, kau ingatkan kejadian saat aku tersesat di San Juan ? Orang yang sudah menolongku saat itu ada Mr. Preston ini." Lily menjelaskan dengan sangat antusias.

James hanya tertawa saat melihat Lily yang tampak seperti anak kecil yang bertemu seorang superhero. Sedangkan Tristan semakin memincingkan matanya dan semakin curiga saat Lily mengatakan hal itu.

"Senang bertemu dengan anda, Mr. Hemsworth. Tapi, sepertinya aku akan memanggilmu dengan nama depanmu saja. Berhubung aku adalah pria tua senior yang usianya jauh diatasmu," kata James sembari mengulurkan tangannya kehadapan Tristan. 

Tristan menyambut uluran tangan itu lalu tertawa menyeringai. Bodoh sekali,Tristan tidak mungkin kan berpikir bahwa Lily akan menyukai pria tua sepertinya?

"James dulunya adalah anggota CIA,Lily." Ungkap Tristan. Lily mengangkat alisnya tak percaya namun terlihat kagum. "Benarkah? Pekerjaanmu sangat keren Mr.Preston. Kenapa berhenti?" Lily bertanya dengan penasaran.

James memincingkan matanya lalu berkata,"Sepertinya kau lupa cara memanggil namaku dengan benar ya?" Lily terdiam sejenak lalu tertawa malu.

"James. Maafkan aku. Hanya saja aku segan memanggilmu dengan santai seperti itu," jawab Lily ramah. Tristan memutar bola matanya dengan malas dan segera memotong pembicaraan keduanya.

"Baiklah,tugasmu adalah memastikan bahwa istriku akan mahir dalam menggunakan senjata dan mampu membela dirinya sendiri." James menatap Tristan dengan serius lalu mengangguk pelan.

"Hal yang mudah,kita akan mulai dengan sedikit latihan pemanasan." Jawab James seraya melepaskan tasnya dan jaket yang ia kenakan.

"Lily, kau akan memakai baju seperti itu?" tanya James sambil menunjukkan jarinya keatas dan kebawah.

"Tentu saja tidak!" sergah Tristan. Ia menarik tangan Lily menuju pintu masuk villa dan pergi ke kamar untuk mengambilkan training suit yang sudah ia siapkan untuk Lily.

"Oh yang benar saja! Tristan,diluar suhu sangat panas. Apa kau mau aku mati kepanasan?" ucap Lily saat melihat pakaian serba tertutup berbahan spandex yang Tristan berikan.

"Suka atau tidak kau harus memakai pakaian ini. Tidak akan ada sport bra untukmu sayang," bisik Tristan.

Lily sangat tahu sifat Tristan,berdebat dengannya hanya akan memperpanjang cerita dan berakhir dengan hasil yang sama. Lebih baik Lily tidak membantah dan mengikuti saja apa mau suami posesifnya ini.

Setelah selesai bersiap, Lily hendak keluar menuju tempat dimana ia akan berlatih. Dari kejauhan Lily bisa melihat Tristan yang sedang berdiri berhadapan dengann James dibawah pepohonan. 

Lily memperhatikan James dengan seksama,sepertinya ia pernah melihat James disuatu tempat. Lily berjalan perlahan sambil berusaha mengingat memory lama yang tertanam di otaknya.

Kemudian, langkahnya terhenti. Ia ingat sekarang !

"Paman James?" gumam Lily. Raut wajahnya berubah. Ada sedikit kekhawatiran yang membuatnya ragu untuk melanjutkan langkah kakinya.

Namun suara hatinya terus mendorongnya untuk tetap berjalan dan menghampiri pria yang datang dari masa lalu itu.

Lily akhirnya berjalan menghampiri mereka. Ia memberikan tatapan tajam kepada James dan membuat kedua pria itu saling menatap karena bingung.

"Sayang, ada apa?" tanya Tristan sembari memegang lembut pundak Lily.

"Paman James? Berhentilah berpura-pura tidak mengenaliku."

To be continued ❤
Siapa lagi sekarang yang muncul ? Kok pada dateng gangguin idup si Lily satu2 yaak 🥺🥺

Semoga kalian suka ya 🥳
See you next chapter ✌

INNOCENT PLAYBOY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang