Rio makan siang bersama dengan Alex, Dion dan Bianca. Kini mereka berempat telah berganti pakaian menjadi pakaian bepergian. Bianca terus saja menempel padanya sejak pulang sekolah, mengikuti kemanapun Rio pergi.
Rio duduk didalam ruang karaoke diapit oleh Dion dan Bianca, Bianca bagaikan ekor Rio yang tak pernah melepaskan Rio untuk pergi kemanapun sendirian. Disebelah Dion duduk Alex sambil tersenyum-senyum. Sepetinya cowok itu sudah yakin kalau Rio akan kalah taruhan.
Sudah lebih dari 15 menit, namun sosok Pia maupun Sena tak kunjung muncul. Rio jadi pesimis Sena akan datang walaupun Pia sudah membujuknya dengan gigih. Watak Sena kan sekeras batu. Lagipula cewek kutu buku seperti Sena tak mungkin melewatkan waktu belajarnya hanya untuk melakukan hal yang bahkan tak disukainya.
"Kita mulai aja yuk.." Rengek Bianca. Gadis itu mengigit sepotong pizza yang dibeli Rio tadi. Didepan mereka telah tersedia bermacam-macam makanan.
"Hai! Gomen gue lama.." Kata Pia meminta maaf. Gadis itu membuka pintu dengan tergesa-gesa.
"Lama banget, kita nungguin lo hampir 30 menit tau!" Ujar Bianca kesal.
"Mana Sena? Jangan bilang dia nggak ikut?" Tanya Rio. Pia tersenyum-senyum penuh misteri, Pia memang masuk kedalam ruang karaoke sendirian tadi.
"Lo semua tunggu disini, gue panggil Sena dulu.." Katanya sambil mengedipkan sebelah mata.
Pia keluar sebenar, setelah itu masuk kembali kedalam ruang karaoke sendirian. Ia tersenyum-senyum gembira. "Ini dia! Gue persembahkan Selena Augustina!!"
Pia membuka pintu lebar-lebar memperlihatkan sosok Sena yang tampak kikuk. Penampilan Sena kini berubah, Sena menggunakan balutan dress sederhana dengan sepatu flat imut. Tampilan rambutnya pun berubah, tak lagi acak-acakan seperti biasanya. Sepertinya sebelum pergi kesini Pia menyeret Sena berdandan kesalon. Namun kacamata masih bertengger diwajahnya, namun dengan frame yang berbeda, lebih modis.
Rio terperangah melihat Sena, sejak pertamakali melihat gadis itu Rio tau kalau Sena manis, namun tak pernah menyangka semanis ini. Kedua sahabatnya pun sepertinya pangling melihat Sena,tak terkecuali Bianca.
"Gimana hasil kerja gue? Keren kan?" Tanya Pia bangga.
"Gila! Ternyata lo cakep juga, Sen. Nggak kalah sama Bianca.." Dion mengacung-acungkan ibu jarinya. Bianca cemberut, Sena tersenyum risih.
Alex menawarkan Sena untuk duduk disebelahnya. Pia mengambil tempat duduk disebelah Sena.
"Tunggu apa lagi, tuan putri sudah datang! Ayo kita berpesta!!" Teriak Dion semangat. Diikuti koor kebahagiaan dari yang lainnya.
Bianca yang pertama kali mulai menyanyi, diikuti oleh Dion yang terpatah-patah mengiringi suara Bianca yang merdu. Yang lainnya mulai berebutan makanan. Tak ingin kehabisan Pizza, donat maupun camilan yang lainnya Dion bahkan bernyanyi sambil makan hingga dirinya tersedak. Tingkah Dion membuat yang lainnya tertawa.
"Lo kurus-kurus rakus juga ya.." Ledek Pia.
Dion menjitak kepala Pia, menyanggah perkataan gadis itu namun mengambil sebuah biskuit dan mulai mengunyahnya.
Pia mengambil giliran menyanyi kedua, masih diiringi oleh suara fals milik Dion yang tak mau memberikan mic yang dibawanya kepada orang lain. Iringan musik Someone like you milik Adele mengiringi suara Pia.
"Mau minum?" Alex menawari Sena sebotol coke.
Sena mengambilnya setelah mengucapkan terimakasih. Sena meneguk minuman itu sehabis menelan habis biskuit kacangnya.
"Gue pikir lo nggak bakal datang." Ujar Alex pelan, sehingga perkataannya hanya bisa ditangkap oleh Sena.
Sena cemberut, "Rencana gue sih gitu. Tapi tadi Pia langsung narik gue sepulang sekolah. Dan beginilah hasilnya." Sena memperlihatkan pakaian dan dandanannya yang ia rasa mencolok.
![](https://img.wattpad.com/cover/31190507-288-k470114.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour
RomanceSelena sang murid teladan bertemu dengan Rio sang Playboy yang kesepian. Pertaruhan dibuat hingga mereka terpaksa untuk saling menaklukkan satu sama lain. Ketika cinta tiba-tiba datang dan kenyataan pahit menunggu mereka. Apakah yang sebaiknya merek...