Wajah Tante Evelyn tampak tegang, wanita itu menatap Sena tajam. "Apa maksudmu?!"
"Maaf kalau perkataan saya menyingggung tante." Ujar Sena tenang. "Saya hanya menduganya dari golongan darah kalian bertiga. Dari pelajaran yang pernah saya terima, seorang anak bergolongan darah O tidak mungkin memiliki orang tua dengan golongan darah AB. Tapi, Bianca tadi mengatakan kalau Oom Rudi bergolongan darah AB. Melihat betapa miripnya tante dan Rio, saya menyimpulkan kalau Rio adalah anak kandung tante tapi bukanlah anak kandung Oom Rudi. Apakah saya salah?"
Wajah Tante Evelyn tampak lebih tegang dari sebelumnya. Wanita itu menatap Sena dengan emosi. "Berani-beraninya kamu...!!"
"Maaf." Kata Sena masih tenang. "Saya tak bermaksud menyinggung. Saya hanya ingin mengetahui kebenarannya."
"Itu bukan urusanmu!" Desis Tante Evelyn.
"Mungkin bagi Tante hal itu tak berarti, namun bagi saya, kebenaran tentang hal itu sangatlah berarti." Suara Sena dalam, penuh ketulusan. Hal yang bagi Tante Evelyn adalah aib merupakan harapan untuk Sena.
"Apa maksudmu?" Nada suara Tante Evelyn sedikit rendah, namun masih ada kemarahan.
"S-Saya tak bisa mengatakannya." Kata Sena terbata.
"Kalau begitu kita sama, saya juga tak bisa mengatakannya."
Sena merasa canggung ketika bertemu dengan Alex. Mengingat insiden penolakan yang telah dilakukan oleh Sena. Namun Alex tersenyum seperti biasa begitu melihat Sena seolah-olah tak pernah terjadi apapun.
"Gue minta maaf atas kata-kata gue. Gue sadar kalau waktu itu, kata-kata gue keterlaluan." Hanya itu yang diucapkan Alex ketika mereka bertemu sebelum akhirnya Alex mendonorkan darahnya untuk Rio.
"Meskipun banyak hal yang terjadi, Rio itu tetap sahabat gue. Mana mungkin gue nggak mau mendonorkan darah untuknya." Begitu kata Alex. Jadi, inisiatif Bianca menjemput Alex supaya Alex bisa ditarik jika menolak terbukti salah.
Sudah berhari-hari Sena berada disini. Datang ke rumah sakit sepulang sekolah sudah menjadi rutinitas barunya kini. Ia hanya pulang sekadar untuk mandi dan berganti pakaian sisanya pasti ia kerjakan dibangku taman ini. Termasuk belajar dan mengerjakan prnya. Sebelum Mama pulang, Sena akan kembali ke rumahnya agar Mama tak khawatir.
Walaupun demikian, tak sekalipun Sena pernah masuk ke dalam rumah sakit, apalagi kamar Rio dirawat. Sudah banyak orang yang datang untuk menjenguk Rio, teman-teman sekelasnya, mantan-mantan pacarnya, bahkan Bu Shanti pun datang. Dion, Pia, Alex, dan Bianca adalah teman yang tak pernah absen datang setiap hari seperti halnya Sena. Dibalik kecemasannya, Sena senang. Orangtua Rio juga datang setiap hari, walaupun tak menunggu Rio sepanjang waktu, namun baik Tante Evelyn maupun Oom Rudi selalu menyempatkan diri untuk datang disela-sela kesibukannya. Hanya Bi Kinasih dan Minah yang selalu menemani Rio sepanjang waktu, maka dari itu Sena yakin kamar Rio takkan pernah sepi, ternyata banyak sekali orang yang peduli dengan Si Playboy Rio.
Sena beralasan kepada Pia tentang Oom Rudi yang akan mengenalinya seandainya Sena masuk ke dalam ruang rawat Rio, alasan itu tak sepenuhnya benar. Karena, toh, Sena tetap berdiam ditaman ini padahal Oom Rudi tak datang. Alasan utama bagi Sena adalah dirinya takut. Takut melihat Rio yang tengah berbaring lemas, takut melihat luka-luka yang Rio derita karena perbuatannya, serta takut menghadapi orang-orang yang akan menghakiminya. Setelah Sena sadari, betapa pengecutnya dirinya.
Sekian hari berada dirumah sakit, tak ada seorang pun yang membawakan kabar gembira untuk Sena. Rio masih tak sadarkan diri. Betapa sedih dan takutnya Sena jika sesuatu yang buruk terjadi padanya. Sena pasti akan menyalahkan dirinya sendiri.
"Senaaa!! Senaaaa!!" Teriak Pia. Gadis itu berlari-lari menuju Sena, tubuhnya tampak gemetar ketakutan. Tampak panik.
"A-Ada apa, Pi?!" Tanya Sena ikutan panik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Amour
RomanceSelena sang murid teladan bertemu dengan Rio sang Playboy yang kesepian. Pertaruhan dibuat hingga mereka terpaksa untuk saling menaklukkan satu sama lain. Ketika cinta tiba-tiba datang dan kenyataan pahit menunggu mereka. Apakah yang sebaiknya merek...