2 bulan sebelumnya.
Rio duduk di tembok sekolahnya yang bertingkat 2 bersama 2 sahabat karibnya, Dion dan Alex. Dari atas sana Rio dapat melihat pemandangan sekolahnya yang terbilang luas, SMU Bintang Mulia, salah satu sekolah swasta yang unggul baik di bidang akademik maupun non akademik.
“Tumben lo betah ngejomblo!” Goda Alex sambil menyikut lengan Rio.
“Para siswi udah pada tau sih kalau Rio itu buaya!” Tambah Dion sambil cengengesan.
“Sialan lo pada!” Rio menjitak kedua kepala sobatnya itu sambil tertawa-tawa. “Tapi bener juga lo berdua, ini masa gue ngejomblo paling lama dalam sejarah hidup gue.”
“Alay lo!” Kini gantian Dion yang menjitak kepada Rio.
Rio hanya terkekeh geli, “Gila lo, 2 minggu lo tau nggak?! Udah 2 minggu gue ngejomblo!”
“Gila lo cuman 2 minggu, gue yang udah 1 tahun lebih aja biasa aja!” Ujar Alex mencibir.
“Nggak mungkin para cewek-cewek itu nggak sadar pesona gue yang luar biasa kan?!” Rio tak mengubris kata-kata Alex.
“Najis lo!!” Teriak Dion di depan muka Rio, mereka bertiga pun kembali tertawa.
“Btw bro, kalo Bu Shanti mergokin kita duduk disini, bisa mampus nih!” Kata Alex dengan serius. Tentu saja guru mereka bisa marah, mereka bertiga duduk di atas dinding lantai 2. Sekali terjun nyawa bisa melayang.
“Lo tenang aja, Bu Shanti kan lagi ngajar di kelas XI gak bakal lah mergokin kita.” Ucap Rio santai, kelas mereka memang sedang tidak ada guru. Pelajaran kali itu adalah bahasa inggris dan guru yang mengajar sedang cuti melahirkan, padahal mereka sudah kelas XII. Sebentar lagi pasti akan ada guru pengganti.
“Wih! Lo hapal banget jadwalnyaa!” Goda Dion.
“Jelaslah! Dia cantik!” Rio kembali tertawa-tawa. Sifat playboy-nya itu memang tak ada duanya. Sampai guru pun pernah dijadikan Rio gebetannya.
“Kenapa lo nggak macarin anak kelas 1 aja? Mereka baru 3 bulanan sekolah disini. pasti belum tau reputasi elu deh.” Alex menyarankan.
“Bener juga sih lu. Tapi, gue rada males ke area anak kelas satu soalnya mereka masih pada cupu-cupu sih. Yon, lo tau nggak anak kelas satu yang cakep?” Tanya Rio.
“Jangan meremehkan database gue dong. Gue tau segalanya tentang cewek, terutama yang cakep.” Dion membusungkan dadanya sambil menepuk-nepuk dadanya dengan bangga.
“Huuh!! Sombong lu.” Dion memperoleh tonjokan ringan dari Rio dan Alex.
“Heh! Nonjok-nonjok gue! Gue nggak kasi tau nih!” Dion melipat tangannya di depan dada pura-pura ngambek.
“Cepetan ah, lebay lu!” Lagi-lagi Rio menonjok Dion.
“Iyee..” Jawab Dion ogah-ogahan. “Ada Malta dari kelas X-1, orangnya kecil imut menurut gue. Terus Anita dari kelas X-5. Di X-5 juga ada Maria, nggak kalah cantik dari Anita. Tapi udah punya cowok. Padahal gue udah naksir dia dari waktu MOS, sayang banget!” Dion tiba-tiba curhat.
“Segitu doang?” Tanya Rio tak sabar.
“Belum selesai!! Yang paling cantik menurut gue sih Bianca, anak kelas X-2. Dia pernah jadi model, belum punya pacar pula. Body-nya yahud gila.” Dion menggambarkan tubuh dengan kedua tangannya di udara kosong.
“Mesum banget lo.” Rio terkekeh-kekeh.
“Elah, lo kan rajanya. Sok menghina gue!” Seru Dion tak terima. Rio malah tertawa lebih keras lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Amour
RomanceSelena sang murid teladan bertemu dengan Rio sang Playboy yang kesepian. Pertaruhan dibuat hingga mereka terpaksa untuk saling menaklukkan satu sama lain. Ketika cinta tiba-tiba datang dan kenyataan pahit menunggu mereka. Apakah yang sebaiknya merek...