Bible Wichapas Sumettikul, Alpha dominan yang kaku, dingin, dan tidak tertarik dengan yang namanya "Mate". Orientasi hidupnya sangat simple, kuliah dan kerja! Priviilage keluarga kaya tidak mempengaruhi tujuan hidupnya.
Build Jakapan Puttha, seora...
Kehidupan kampusku sudah selesai untuk periode ini. Beruntung aku memiliki otak yang cerdas dan aku pergunakan dengan baik. Setauku, orang-orang diberi otak oleh sang pencipta tapi masih tidak digunakan dengan baik. Lalu, fungsi otak itu apa kalau tidak digunakan hm?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mataku menatap kalender moon phase yang dimiliki oleh setiap class di Thai Universe, sebagai penanda kapan datangnya purnama ataupun bulan mati. Pada hari-hari itu biasanya digunakan pasangan mate life untuk matching mate. Kepercayaan akan berkat dan harapan mendapat keturunan yang baik masih berlaku untuk mempercayai mitos itu.
Purnama mengerikan itu semakin mendekat, saat ini bulan sudah berada di fase bulan cembung. Itu artinya waktu supermoon blood altar tinggal 3 minggu lagi. Aku tidak bisa mengetahui pergerakan berbahaya dari Maniac Class, mereka seperti mati dan sedang menunggu waktu bangkit dari kematian!
Entah karena terlalu sering bertemu atau akal sehatku selalu terbayang Build, akhir-akhir ini aku bermimpi buruk! Mimpi yang sangat ingin kulupakan tapi selalu menghampiriku tiap malam, bak teror ancaman tagihan uang!
"Maudit moi ~Laisse-moi partir ~"
(Kutuklah aku~ Relakan aku~)
"No..no! NO! BIU!!!"
Kata-kata yang kuingat dari mimpiku. Build memintaku untuk mengutuknya dan merelakannya. Aku tidak mengerti kenapa dia memintaku untuk menghukumnya. Setiap kami bertemu, Build bertingkah seperti biasa dan aku pun tidak merasakan ada keanehan darinya. Aku memang tidak ingin menceritakan mimpi aneh itu.
Mungkin, itu karena pikiranku terlalu kalut karena bulan purnama mengerikan semakin mendekat~
Bible's Side View End
"Sayang, kau lihat anak itu?!"
Orang tua Build baru saja sampai di rumah mereka sore ini, mereka mendapati rumah dalam keadaan sepi dan gelap. Seingat mereka, ini sudah memasuki jam pulang kerja Build.
"Kita harus temukan dia! Kalau tidak, uang kita bisa diambil kembali oleh Tuan Nani! Aku tidak mau jadi miskin!", ujar Nyonya Jakapan.
"Kau benar sayang! Sial! Aku tidak membawa ponselku! Kau membawa ponsel? Coba hubungi Build dimana!", perintah Tuan Jakapan.
Dengan tergesa, tangan ibu dari Build mencari ponsel miliknya di tas. Untungnya ia tidak lupa memasukkan ponsel ketika akan berangkat.
Tuut..tuuut..tuut
"Krab, mae? Ada apa?"
Seringai puas terbit di bibir sang ibu begitu mendengar sapaan sopan dari putra omeganya. Ayahnya juga ikut senang, karena rencana mereka pasti berhasil!
"KAU KEMANA, HAH?! ORANG TUA PULANG, KAU MALAH MENGHILANG?! ANAK KURANG AJAR!!"
"Ma-maafkan aku, Mae~ Aku akan segera pulang sekarang~"
