Bible Wichapas Sumettikul, Alpha dominan yang kaku, dingin, dan tidak tertarik dengan yang namanya "Mate". Orientasi hidupnya sangat simple, kuliah dan kerja! Priviilage keluarga kaya tidak mempengaruhi tujuan hidupnya.
Build Jakapan Puttha, seora...
Detak jantungku sejak kepergian Build semakin sering berdetak abnormal. Pikiran ku semakin kalut karena tidak pernah menerima kabar apapun darinya. Tidak seperti biasanya!
Aku bahkan sampai mencarinya ke Paradiso del Design, kantor tempatnya bekerja.
Pergi kesana dengan tangan kosong dan bermodal nekat, aku bertanya pada Phi Tong. Phi kesayangan Biu yang telah menjadi sahabatnya sejak ia pertama bekerja disana.
Bogeman mentah aku terima dari Phi Tong yang merasa kecewa padaku karena ia anggap aku lalai menjaga Build nya. Ia bahkan membandingkanku dengan Nong Dew!
Damn!!!! My rival is my brother!
Jika kalian bertanya-tanya, apakah aku tidak mencari Biu ke rumahnya. Jawabanku adalah SUDAH!! Setiap hari aku ke rumah menjijikkan itu! Menjijikkan karena yang kutemui bukanlah Biu, melainkan para penjilat alias kedua orang tuanya!
Ketika aku tanya keberadaan Biu, mereka malah melenggang santai dan mengusirku!
Hei! Kalian tidak tau siapa aku, hah?! Awas saja!!! Aku tidak akan membiarkan kalian masih hidup jika Build sudah kutemukan! Aku tidak akan membiarkan mate life ku berada di lingkungan busuk bersama kalian!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Super Blood Moon Altar, semakin mendekat. Aku khawatir kekuatan Biu terendus class jahat itu", ucapku ketika netraku memandang kalender bulan purnama yang akan datang.
Jam terus bergulir, aku hampir tidak pernah tidur nyenyak. Nilai positifnya, karena tidak tidurku ini sangat membantuku menyelesaikan tumpukan dokumen yang tidak ada habisnya. Sialnya, karena terlalu sering tidak tidur menyebabkan tubuhku lemah. Tenagaku terkuras hingga mate tattoo di punggungku terasa panas.
Rasa kantuk yang teramat sangat ini menyerang mataku malam ini yang sebenarnya sudah hari esok, karena sudah jam 02.00 A.M. Tubuhku kurebahkan di ranjang besar ini, mataku terpejam dengan cepat dan aku terlelap dalam kegelapan hari.
