Olivia merasa aneh tapi nyaman dengan perlakuan lembut Darius kepadanya, selain dibantu mandi, Olivia juga dipesankan sarapan meski mereka hanya bisa makan di dalam kamar hotel karna Olivia masih kesulitan berjalan.
Agak malu rasanya kalau harus turun ke restoran hotel dan berjalan layaknya pinguin karna rasa tak nyaman di selangkangannya. Untung saja tanpa diberitahu Darius sudah lebih dulu paham akan keadaan Olivia dan menyediakan apa yang Olivia butuhkan dan inginkan.
"Aku bisa potong steaknya sendiri, yang sakit itu selangkangan dan pinggang ku bukan tangan ku." Olivia bicara ketika piring miliknya yang berisi steak miliknya itu. Sengaja memang Olivia memesan steak sebagai menu sarapannya, selain karna ingin Olivia merasa ia butuh makan daging untuk memulihkan tenaganya meski itu terdengar agak tidak masuk akal.
Darius tetap saja memotong steak milik Olivia menjadi potongan kecil agar mudah Olivia makan kemudian mengembalikan piring berisi potongan steak itu kembali ke hadapan Olivia.
"Makanlah, jangan bicara terus." Darius menusuk salah satu potongan steak di piring Olivia dan memasukkannya ke dalam mulut Olivia yang sejak tadi terus saja mengoceh.
Olivia mengunyah potongan daging itu dengan wajah cemberut, tapi ekspresi wajahnya langsung berubah riang ketika menyadari ternyata steaknya terasa enak.
Handphone Darius lagi-lagi berdering, Darius sampai menghembuskan nafas kasar karna Dariel adiknya kembali menghubunginya lagi.
"Kalau Pak Darius harus pergi tidak apa-apa pergi saja, aku tidak masalah ditinggal sendirian."
Darius terlihat agak ragu, namun akhirnya Darius mengambil kunci mobilnya yang tergeletak di atas nakas. "Aku hanya pergi sebentar, aku akan segera kembali."
"Kalau tidak kembali juga tidak apa-apa Pak Dari-"
"Tidak aku akan kembali dan mengurus mu, aku bukan laki-laki yang pergi begitu saja setelah mendapatkan apa yang aku mau. Kau kesakitan karna aku, sudah sepantasnya aku bertanggung jawab sampai kau merasa baikan. Tunggu di sini jangan ke mana-mana, aku akan segera kembali."
Darius pergi meninggalkan Olivia yang masih mengunyah makanannya. Agak sedih sebenarnya karna harus makan sendirian.
***
Darius memarkirkan mobilnya di depan rumahnya, tak mau repot-repot membawa masuk mobilnya ke dalam karna Darius juga tidak akan lama. Ia kemari karna Dariel terus saja menghubunginya bukan karna Darius memang ingin pulang.
Saat Darius masuk ke dalam rumah, di ruang tamu sudah ramai dengan anggota keluarga Darius yaitu adiknya Dariel, Ibunya, Ayahnya dan juga sosok perempuan yang menoleh ke arah Darius dengan senyuman manisnya.
Wanita itu segera bangkit berdiri dan berlari menghampiri Darius saat mata mereka bertemu pandang, wanita itu bahkan tak segan memeluk Darius dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in Lust [END]
RomansMau nilai bagus? Olivia punya cara untuk mendapatkannya selain belajar, yaitu dengan memberi blow job pada dosen killer yang pelit nilai. Jika blow job memuaskan maka nilai pun memuaskan.