Bab 14

68.1K 2.9K 126
                                    

Tuk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuk!

Lagi-lagi kening Olivia dipukul dengan pena oleh Darius, ini sudah yang ketiga kalinya.

“Aww, sakit tahu!” keluh Olivia sembari mengusap keningnya sendiri. Tidak sakit sih tapi tetap saja Olivia kesal.

“Kau tidak akan ku pukul kalau kau bisa fokus dengan pelajaran mu, berhenti main-main Olivia.” tegur Darius memberi alasan, kalau Olivia belajar dengan serius Darius tidak akan mungkin memukul kening Olivia dengan pena.

“Aku sudah serius, sejak tadi juga aku menyimak Pak Darius menjelaskan semuanya dengan baik.” Olivia mengelak, ia sudah mendengarkan kok penjelasan Darius dari awal sampai Darius berhenti untuk memukul keningnya dengan pena.

Darius berdecak, ia menarik tangan Olivia satu tangan Olivia yang sejak tadi dengan nakal mengelus selangkangan Darius padahal Darius sebelumnya sibuk menerangkan. “Serius dari mana kalau tangan mu saja tidak mau diam, fokus pada catatan mu bukan pada selangkangan ku.”

Bukannya menurut meski tangannya sudah ditepis, Olivia justru kembali mendaratkan tangannya di selangkangan Darius dan mengusap kembali tonjolan di sana.

“Ya terangkan saja, aku mendengarkan kan bukan dengan tangan ku.” Olivia mengelak membuat Darius menghembuskan nafas berat karna sudah tidak bisa berkata-kata lagi.

“Olivia.. jangan karna ini masih semester awal masa kuliah mu jadi kau kelihatan santai dan terkesan menganggap remeh tiap kelas yang kau ambil, semuanya penting kalau kau memang ingin dapat nilai terbaik.”

“Aku tidak ingin nilai terbaik, Pak Darius sendiri yang menawarkan diri untuk mengajarkan ku kan? Sejak awal aku tidak pernah menginginkan nilai terbaik, aku meminta Pak Darius memberikan ku nilai A hanya sebagai alasan agar aku bisa melakukan ini dengan Pak Darius.” Olivia mengecup tonjolan yang sebelumnya ia elus itu, membuat Darius memijat pelipisnya frustasi akan tingkah Olivia yang membuatnya sakit kepala.

Darius mendorong kepala Olivia menjauh, “Olivia, kalau kau belajar dengan benar dan kalau kau bisa dapat nilai terbaik di semua kelas yang kau ambil. Aku akan memberimu hadiah, kau bisa minta apapun kepada ku jadi sekarang singkirkan tangan mu dari selangkangan ku dan mulai lah belajar dengan serius.”

“Serius? Pak Darius akan berikan aku apapun yang aku minta?” nada suara Olivia naik karna bersemangat.

“Iya, apapun.”

“Kalau aku minta kita berciuman di depan mahasiswa lain bagaimana?”

“Selain itu.”

“Yahh tidak seru.”

“Minta yang masuk akal jangan hal yang aneh-aneh.” Darius berdecak dan menunduk ke bawah memperhatikan tangan Olivia yang masih mengelus selangkangannya. “Kapan kau akan singkirkan tangan mu dari selangkangan ku?”

“Oh iya hehe aku lupa.” Olivia menarik tangannya dari selangkangan Darius setelah dengan sengaja meremas tonjolan tersebut sampai Darius tanpa sadar mengeluarkan geraman pelan.

Lost in Lust [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang