Bab 25

40K 3.1K 107
                                    

Enola gelisah, Enola merasa dirinya belum minta maaf secara benar pada Darius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enola gelisah, Enola merasa dirinya belum minta maaf secara benar pada Darius. Enola ingin bertemu dengan Darius tapi Enola takut ia akan ditolak kembali.

Meski ragu Enola pada akhirnya memberanikan diri untuk menelepon Darius, awalnya Enola kira panggilannya akan di-reject oleh Darius tapi ternyata dugaan Enola salah, panggilan itu diangkat.

Enola mendadak gelagapan, bingung saat ia mendengar suara Darius yang menyapanya. Enola terenyuh karna Darius masih mau mengangkat panggilan darinya setelah apa yang terjadi.

Darius memang sudah menerima permintaan maaf Enola saat Enola menjenguk di rumah sakit, namun Enola merasa ada yang masih mengganjal di hatinya. Mungkin karna mereka tak bicara lebih leluasa dan lebih dari hati ke hati saat itu karna situasinya tidak tepat.

Enola hanya ingin minta maaf dengan benar pada Darius sebelum memutuskan untuk melepaskan Darius dari hatinya dan juga demi memulai hidup baru tanpa bertumpu pada Darius sebagai tujuannya.

“K-kak Darius.. boleh kita bertemu sebentar saja, ada yang ingin aku bicarakan dengan Kakak.” Enola meremas ujung bajunya karna merasa gugup, bersiap untuk ditolak oleh Darius namun lagi-lagi respon Darius membuat Enola terkejut.

“Baiklah, kau mau bertemu di mana?”

“Emm aku saja yang menemui Kak Darius, Kak Darius masih terluka jadi aku tidak ingin merepotkan Kak Darius. Bagaimana?”

Lama Enola menunggu jawaban dari Darius hingga akhirnya Enola mendengar Darius menyebutkan alamat hotel tempatnya tinggal. Senyum Enola mengembang karna Darius mau bertemu dengannya.

“Ada taman publik di dekat hotel tersebut, kita bisa bertemu di sana.”

Itu yang Enola dengar dari Darius sebelum sambungan telepon berakhir.

Enola segera berlari mengambil kunci mobilnya untuk melaju menuju tempat yang Darius maksud.

***

Saat Enola sampai ternyata Darius sudah duduk di salah satu kursi taman sendirian. Enola melangkah mendekat dan menyapa Darius agak canggung.

“Apa Kak Darius lama menunggu?” tanya Enola sembari duduk di sebelah Darius.

“Tidak, apa yang ingin kau bicarakan Enola? Apa Mama menyulitkan mu?” tanya Darius pada Enola, ada kekhawatiran dalam pertanyaan itu yang membuat Enola merasa terenyuh karna Darius masih peduli kepadanya meski mengingat apa yang sudah Enola perbuat pada Darius sebelumnya.

“Aku kemari untuk minta maaf.” Enola menunduk tak berani menatap Darius, sibuk bermain dengan jemarinya sendiri untuk mengalihkan rasa gugupnya.

“Kau sudah minta maaf sebelumnya, luka di punggung ku bukan salah mu.”

Enola menggeleng, bukan itu saja yang membuat Enola merasa bersalah tapi banyak hal. Dan untuk pertama kalinya Enola ingin jujur pada Darius, ingin melepas apa yang ada di dadanya agar Enola juga bisa melepas Darius dengan perasaan lega.

Lost in Lust [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang