40. Struggle

4.6K 243 53
                                    

I'm back ☺️
.
Kalian gercep juga ya 🥺🥺
.
Btw, makasih untuk vote dan komen kalian yaa, sayang bangetttt💞
.
H a p p y R e a d i n g 🌈🌼

"Assalamualaikum, paketttt" teriak Dasha di depan pintu berwarna cokelat itu.

Satu menit, dua menit tidak ada jawaban dari sang penghuni rumah.

"Kemana ya le, apa tidur di rumah mama ?" Dasha celingukan, mencoba mengintip dari jendela.

Wanita itu mengambil ponselnya, mencoba menghubungi sang kakak. Mungkin Kak Dara masih tidur, batinnya.

"Hallo kak, lo dimana ? Gue di depan rumah lo nih"
"..."
"Jam segini masih tidur ? Gila lo, cepetan bukain"

Tutt.

Ah benarkan, masih tidur. Mungkin Kak Dion sedang ada di rumah, jadi mereka bangun kesiangan, mungkin.

Tak butuh waktu lama, pintu itu terbuka, menampilkan sosok wanita dengan penampilan acak-acakan khas bangun tidur.

"Lo ngapain kesini pagi-pagi ?" Tanya Kak Dara sewot.

"Pengen main aja, kenapa sih"

"Ya ngapain lo jam segini main ? Emang suami lo kaga nyariin apa gimana ? Atau jangan-jangan lo berantem lagi ya sama Avel ?" Bangun tidur cerewetnya langsung kumat.

"Ah lo kepo deh, intinya gue bosen di rumah"

Kak Dara memandang datar wanita itu, "masuk dulu deh, lo bikin sarapan sendiri sana gue habis belanja kemarin"

Dasha mengacungkan jempolnya. Ia lantas mengekori Kak Dara masuk ke dalam rumahnya.

"Kak Dion di rumah ?" Tanya Dasha sambil mendudukkan diri di sofa.

"Berangkat tadi jam 2" sahut Kak Dara.

Dasha menganggukkan kepalanya. Tiba-tiba ia ingat akan sesuatu.

"Astaga kucing gueeee" Dasha berlari secepat kilat mengambil Gale yang tertinggal di depan.

Dasha mengangkat keranjang kucing itu, "aduh maafin mami ya, lupa kalau bawa Gale tadi"

Dasha membawa kucing itu masuk ke dalam rumah.

Kak Dara memandang aneh pada kedua makhluk tersebut, "sejak kapan lo punya kucing ?"

Dasha mengeluarkan Gale dari kandangnya, "sejak dikasih Abi"

Kak Dara manggut-manggut.

"Ca, gue hari ini ada jadwal operasi, lo nggakpapa gue tinggal ?"

"Lah nggak bisa diundur apa? Masa iya gue di rumah sendiri, tujuan gue kesini buat nyari temen tau kak" Dasha memasang ekspresi sedihnya.

Kak Dara menyentil dahi Dasha, "lo pikir orang mau lahiran bisa diundur apa ?"

Dasha mengusap dahinya sambil cengengesan.

"Lo enakin deh disini, gue mau mandi dulu" ucap Kak Dara kemudian beranjak pergi.

Dasha memandang ke sekeliling ruangan, rumah yang tidak terlalu besar namun nyaman. Rumah ini dibeli saat awal pernikahan Kak Dara, sudah lama ternyata.

☁️☁️☁️

Jam menunjukkan pukul 11 siang. Dasha yang sudah mulai bosan itu hanya bisa menggonta-ganti posisi duduknya.

"Tau gini mending di rumah, ngobrol sama Bi Marni" ucapnya sambil memanyunkan bibir.

"Ya Allah berikan hambamu ini teman, gabut banget bumil" Dasha menengadahkan tangannya.

TRY ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang