48. Kontraksi

6.3K 199 10
                                    

Hai i'm back 🤗
.
Kita percepat ya, pengen cepet-cepet ketemu baby koala soalnya 😚
.
Happy Reading love 💖

6 bulan kemudian..

Wanita dengan perut yang sudah membesar itu tengah berjalan-jalan di sekitar kompleksnya. Ia rutin melakukannya, setiap pagi. 

"Haduh capek" Dasha ngos-ngosan, padahal ia hanya jalan kaki tak lebih dari 100 meter.

"Baby koala cepet keluar ya, nanti mami dorong pake stroller aja jalan-jalannya ya, mami capek kalau gendong kamu kaya gini" ucap wanita itu sambil mengelus perutnya.

Dasha kembali melanjutkan langkahnya, ia berputar arah kembali pulang.

Sesampainya di rumah, ia langsung masuk ke kamar. Pandangannya tertuju pada sang suami yang tengah mengancingkan kemeja kerjanya.

"Kok tumben jam segini udah rapih ?" Tanya Dasha sambil membantu Avel memakaikan dasinya.

"Iyaa sayang, ada berkas yang belum aku tanda tangani, aku sarapan di kantor aja ya"

Avel mengecup kening Dasha sekilas.

"Nanti pulang cepet kan ? Kamu bilang mau bantuin aku packing sama nyiapin kamar buat baby"

Avel mengelus pipi Dasha, "Nggak janji ya sayang, aku harus padatin pekerjaan aku biar besok bisa ambil cuti"

Dasha memanyunkan bibirnya. Padahal hplnya tinggal menghitung hari, ia bahkan belum menyiapkan perlengkapan untuk dibawa saat bersalin nanti karena menunggu Avel membantunya.

"Yaudah deh" ucap wanita itu dengan senyum yang ia paksakan.

"Aku berangkat ya, nanti minta tolong Bi Marni buat bantuin kamu packing, i love u wife" ucap Avel dengan kecupan di akhirnya.

Dasha memandang punggung lelaki itu hingga menghilang di balik pintu kamarnya. Ia menghela nafas, entah kenapa perasaannya sedikit galau mendekati hari persalinannya.

Dasha menggelengkan kepalanya, mengusir semua pikiran negatif yang tiba-tiba muncul di otaknya. Wanita itu memilih mandi saja.

🐨🐨🐨

"Ini taruh dimana non ?" Tanya Bi Marni sambil menunjukkan tas berisi perlengkapan mandi.

"Itu bi, koper warna ungu" jawab Dasha sambil menunjuk koper yang terbuka itu.

Dengan bantuan Bi Marni ia mengepak barang-barang yang akan dibawa ke rumah sakit nantinya.

Dasha berencana hanya membawa dua koper. Satu koper besar berisi perlengkapannya dan Avel, dan satu koper kecil untuk perlengkapan bayi.

Sementara jika nanti ada sesuatu yang perlu ia ambil di rumah, ia akan minta tolong pada Bi Marni agar mengantarkan ke rumah sakit.

"Hplnya kapan non ?" Tanya Bi Marni sambil melipat baju bayi.

Dasha menoleh sambil tersenyum, "2 hari lagi sih bi, tapi Dasha belum ngerasain tanda-tanda mau lahiran" ucapnya sedih.

"Nggakpapa non, banyak kok yang udah lewat hpl baru melahirkan. Yang penting semuanya sehat" 

"Iyaa bi, doain Dasha ya biar cepet dapet gelombang cinta dari dedek bayi" ucap Dasha sambil mengelus perutnya.

"Iyaa non, pasti"

Dasha dan Bi Marni menyelesaikan kegiatan packing mereka. Dua koper tersebut sudah siap, tinggal dimasukkan ke dalam bagasi mobil nanti.

Kini tinggal menyiapkan kamar untuk sang bayi. Harusnya saat ini kamar itu sudah siap dan tinggal dibersihkan saja. Tapi karena satu dan lain hal, Dasha baru bisa menyiapkan kamar bayi h-2 sebelum hplnya.

TRY ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang