11. Hamil ?

11.6K 355 0
                                    

E N J O Y 🌱
.
.
.

"Maafin gue ya, ucapan tadi pasti bikin lo sakit hati" ucap Avel sambil mengelus pipi Dasha.

"Maafin gue juga karena belum bisa kontrol emosi, gue ngerasa gagal jadi imam lo"

"Hey, nggak gitu vel, gue tau kok pasti ada alasan kenapa sikap lo berubah ke gue"

"Harusnya gue yang minta maaf karena nggak bisa jadi istri yang baik buat lo, gue masih suka debat sama lo, nggak nurut, suka ngomel, sering mar-"

Ucapan Dasha terhenti ketika Avel dengan sengaja mengecup bibirnya singkat. 

"Jangan bilang kayak gitu" ucap Avel.

"Bantu gue buat jadi istri yang baik ya vel, gue bakal berusaha" Dasha tersenyum tulus.

Avel tersenyum dan mengangguk. Mereka berdua berpelukan, sebagai aksi damai antara keduanya.

Krucuk. Perut Dasha berbunyi, membuat gadis itu mengumpat dalam hatinya. Bisa-bisanya si perut tidak memahami kondisi dan situasinya saat ini.

"Lo nggak dikasih makan sama temen lo ?" Ucap Avel terkekeh.

"Tadi nggak laper, udah kenyang gara-gara  sakit hati, lo nih penyebabnya" Dasha memanyunkan bibir.

"Ramen ?" Tanya Avel dengan satu alis terangkat.

"Mauuuuuu" 

"Yaudah siap-siap, gue ambil dompet dulu" 

Avel mengacak-acak rambut Dasha. Ia lantas naik ke kamarnya mengambil dompet dan ponselnya.

Avel dan Dasha sedang dalam perjalanan untuk dinner ala mereka. Di dalam mobil mereka membicarakan hal-hal random yang selama satu bulan ini mereka tidak tahu, lebih tepatnya membicarakan aib satu sama lain.

"KKN lo lancar ?" Tanya Avel.

"Lancar, tinggal seminggu lagi selesai. Lo nggak ada KKN ?"

"Gue udah skripsi Dasha"

"Haaa ?" Dasha memelototkan matanya.

"Skripsi ? Kan kita seangkatan, kenapa lo udah skripsi ? Nyogok ya lo ?" Dasha memicingkan matanya.

"Dih siapa juga yang nyogok, lo nggak sadar kalau suami lo ini pinter ?"

"Gue iyain biar lo puas"

Avel terkekeh mendengar ucapan Dasha. Cowok itu lantas mengacak-acak rambut istrinya gemas.

Sesampainya di restoran, Avel berjalan lebih dulu sedangkan Dasha di belakangnya.

"Berasa jadi babu" ucap Dasha.

"Bilang aja pengen digandeng" ucap Avel lantas menarik tangan Dasha dan menggenggamnya.

Pasangan suami istri itu makan dengan tenang, sesekali mereka mengobrol seolah mereka baru bertemu hari ini. Banyak hal yang baru mereka ketahui antara satu sama lain.

"Selera humor lo bagus juga" ucap Avel.

"Receh maksud lo ?" Tanya Dasha sambil tertawa.

"Gue suka liat lo kaya gini"

Dasha berhenti tertawa mendengar ucapan Avel itu. Ia memandang Avel sekilas kemudian mengalihkan pandangannya.

"Baper nih pasti" ucap Avel.

"Dih siapa juga yang baper, lo kali"

Mereka saling mengejek, canda tawa mengiringi makan malam mereka hari ini. 

☁️☁️☁️

Keesokan harinya, Avel mengerjapkan mata, ia meraba sampingnya, tempat dimana Dasha tidur. Avel terhenyak ketika ia tak mendapati Dasha disana. Cowok itu lantas turun dari kasur dan mencari keberadaan istrinya itu.

TRY ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang