29. Avel dan kenangan

7.3K 245 0
                                    

I'm back 🥰
Kalian bisa baca part sebelumnya kalau lupa sama alurnya.
.
.
Happy reading love ♥️
.
.

Salma mencengkeram krah baju Avel. Wanita itu seperti ingin melayangkan bogeman pada wajah lelaki itu.

"Sal, ini rumah sakit" ucap Geo sambil memegang pundak Salma.

Salma melepaskan cengkraman tangannya secara kasar. Ia menyugar rambutnya.

"Mau lo apasih sebenernya vel ?"

"Berhenti sakitin Dasha vel ! Dia wanita baik-baik. Kalau lo bosen atau nggak mau ngurus dia lagi, balikin ke keluarganya, jangan sakiti hatinya"

Avel terdiam. Salahnya, semua ini memang salahnya.

"Lo tau hal yang bikin hati Dasha lebih sakit lagi ? Dia kehilangan bayinya vel !"

Kepala Avel terangkat. Ia bertanya-tanya. Bayi ? Bayi siapa ? Bayi Dasha ?

"Maksud lo ? Dasha hamil ?" Tanya Avel dengan raut penasarannya.

"Dia hamil 5 minggu"

Avel mengusap kasar wajahnya. Kenapa ia sampai tak tau Dasha hamil ? Bahkan sudah 5 minggu ?

Avel terduduk lemas. Lututnya seakan mati rasa. Dasha keguguran calon anaknya, membuat hati Avel seperti dicubit dengan keras.

"Urusin temen lo ini ge, pusing gue" Salma berjalan keluar dari ruang rawat itu.

Geo memandang malas pada Avel yang tengah menangis itu. Lembek. Batinnya.

"Lo ngapain nangis sih vel ? Gak guna bangsat !" Maki Geo.

"Gue brengsek banget ya ge ?" 

"Iyaa" jawab singkat Geo.

Avel memejamkan matanya. Ia lantas berdiri dan berjalan mendekati kasur Dasha.

"Dasha mau maafin gue nggak ya ge ?" Tanya Avel dengan pandangan lurus ke arah istrinya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dasha mau maafin gue nggak ya ge ?" Tanya Avel dengan pandangan lurus ke arah istrinya itu.

"Maybe no. Lo bakal dicerain sama dia"

Emang nggak ada akhlak si Geo ini. Ucapannya nggak berbasa-basi, tapi langsung menusuk ke hati.

"Lo pulang aja dulu vel, besok lo kesini lagi, biar sekarang gue sama Salma yang jagain Dasha"

Avel tak menghiraukan ucapan Geo itu. Ia sibuk dengan pikirannya. Merutuki kelalaiannya hingga membuat Dasha menjadi seperti ini.

"Gue titip Dasha ya, kalau ada apa-apa kabarin gue" ucap Avel pasrah.

Aneh. Satu kata yang terlintas dibenak Geo. Tumben Avel menurut.

🌧️🌧️🌧️

TRY ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang