8

1.1K 115 4
                                    

Happy Reading
.
.
.

Pagi ini Kana berangkat bareng papahnya, soalnya Mew izin tidak bisa jemput karna ada urusan katanya. Kana tidak terlalu kepo apa urusan Mew karna Kana selalu percaya apapun yang Mew lakukan, semoga Mew tidak mengecewakan ya.

Sampai disekolah Kana selalu disambut oleh sahabat nya, siapa lagi kalau bukan Mild. Mereka pagi ini ada ulangan harian pelajaran matematika, semalam Kana sudah belajar semoga dia mendapat nilai yang baik.

"Kana, gimana kamu udah belajar belum buat ulangan hariannya?" Tanya Mild yang sedang membuka buku pelajarannya untuk mengulas materi.

"Udah dong Mild, Kana udah siap banget ini." Ucap Kana yang sedang duduk santai menunggu bel masuk. Mendengar ucapan Kana ,sahabatnya itu hanya mendengus sebal. Bukannya apa dia memang tidak meragukan Kana tapi kenapa agaknya dia sombong sekali, sedangkan Mild tidak terlalu paham kalau pelajaran matematika. Tidak lama kemudian bel masuk pun berbunyi dan saatnya mereka bersiap-siap untuk ulangan harian.

🌞🌻

Kana dan Mild sudah berada dikantin. Setelah selesai ulangan harian tadi, mereka langsung istirahat dan langsung menuju kantin. Seperti biasa Kana dan Mild hanya duduk berdua menikmati makanan favorit mereka soto dan es teh.

"Sayang!!" Mew datang tiba-tiba mengagetkan Kana dan Mild. Mew datang bersama Obi, Tatan, dan Sigit.

"Ishhh kakak! Kenapa suka banget kagetin Kana sih." Cemberut Kana sambil mengerucutkan bibirnya. Kana kesal karena selalu saja pacarnya itu datang tiba-tiba dan mengagetkan.

"Hehe maaf sayang, udah lanjut lagi makannya jangan cemberut kaya gitu nanti malah kamu yang kakak makan." Mew gemas malah menggoda Kana. Teman-teman mereka sudah terlalu bosan dengan keadaan seperti ini, mata mereka sudah cukup ternodai sama kebucinan MewKana.

"Woiwoiwoiwoi udah ya bucinnya ini di kantin, ga kasian apa sama kita yang jomblo," ujar Obi yang iri itu. Mew dan Kana hanya tersenyum menanggapi mereka karena ya sudah terbiasa memang.

🌞🌻

Waktu pulang sekolah pun tiba, para siswa dan siswi pun berhamburan untuk pulang ke rumah masing-masing. Begitu pun Kana dia sudah menunggu didepan kelas bersama Mild. Tadi sewaktu dikantin kekasihnya itu menawarkan untuk pulang bareng alhasil Kana menyetujui karena tadi pagi mereka tidak berangkat bareng.

Di lain arah Mew dan teman-temannya sedang berjalan melewati koridor sekolah untuk ke parkiran, dan Mew yang sekalian menghampiri kekasih cantiknya dikelas. Kelas Kana memang searah dengan jalan menuju parkiran, makanya Mew tidak repot untuk menjemput Kana.

"Sayangg, sudah daritadi?" Mew menghampiri Kana yang tengah duduk di kursi panjang. "Belum kakak, Kana belum lama keluar kelas." Ujar Kana tersenyum dan diangguki Mew.

"Ya sudah ayo pulang, Kana mau jajan dulu atau langsung pulang?" Tawar Mew kepada Kana, karena biasanya Kana sering merengek ingin jajan dulu setelah pulang sekolah.

"Langsung pulang aja kakak Kana capek." Jawab Kana dan diangguki langsung oleh Mew. Mew dan Kana akhirnya menuju parkiran untuk mengambil motor dan pulang. Sebelum itu mereka berpamitan kepada teman-temannya untuk duluan.

🌞🌻

Tidak butuh waktu lama, kini Mew dan Kana sudah sampai dirumah Kana. Seperti biasa Mew tidak langsung pulang, dia akan selalu menemani Kana sampai Kana tidur bahkan kadang sampe Kana bangun lagi karna dirinya juga ikut tertidur.

Sekarang mereka sedang berada dikamar merebahkan diri jangan lupa berpelukan. Kana yang nyaman dengan posisi kepala berada didada Mew dan Mew yang setia mengelus lembut surai hitam kekasihnya itu. Mereka saling memberikan kenyamanan menghilangkan penat pelajaran disekolah hariini.

Cupp!

Mew mencium pucuk kepala Kana dan sang empu langsung mengodakkan kepalanya. "Kakak? Kakak sayang tidak dengan Kana?" Mew yang ditanyai seperti itu hanya mengerutkan dahinya heran.

"Sayang dong, kakak sayang banget sama Kana. Emangnya kenapa tanya kaya gitu?" Tanya Mew heran. "Hehe tidak Kana hanya bertanya soalnya Kana juga sayang banget sama kakak. Kakak jangan tinggalin Kana ya apapun itu kakak jangan pernah tinggalin Kana ya. Kana percaya kakak dan akan selalu percaya, jangan pernah kecewain Kana ya kakak," mata Kana meremang ingin menangis. Kana sudah percaya terhadap Mew tapi tiba-tiba kejadian lampaunya muncul di ingatannya, dia takut Mew seperti itu pasalnya mereka belum terlalu lama kenal dan sudah memutuskan untuk pacaran.

Mew yang melihat Kana seperti itu semakin heran, sebenarnya ada apa? Dan kenapa tiba-tiba kekasihnya overthinking seperti ini. Mew langsung duduk berhadapan dengan Kana, menangkup wajah Kana yang sudah menangis itu. Mencium seluruh wajah Kana dari kedua matanya, hidung, kedua pipinya dan jangan lupakan bibir ranum Kana.

"Sayang heyy? Denger kakak bisa?" Kana mengangguk pelan.

"Kakak sayang banget sama Kana, kakak cinta sama Kana, dan kakak juga gak akan tinggalin Kana apapun itu dan dalam keadaan apapun itu. Sayang? Kalau Kana ada sesuatu yang pengen diceritain ke kakak cerita aja kakak bakal dengerin. Jangan kaya gini sayang, jangan tiba-tiba nangis kakak gatau kenapa sayangnya kakak ini tiba-tiba overthinking kaya gini. Ada yang menganggu pikiran nya ya? Hmm?" Bukannya menjawab Kana malah berhambur ke pelukan Mew dia semakin terisak dengan ucapan Mew berusan.

Mew yang bingung hanya bisa menenangkan kekasih cantiknya itu. Mungkin belum saatnya kekasihnya itu cerita kepadanya, apapun itu Mew bakal menjadi pendengar yang baik untuk Kana. Mew menangkup lagi wajah gemas kekasihnya itu, mata dan hidung nya yang merah karena menangis.

Mew melumat bibir ranum Kana untuk menenangkan, tidak ada nafsu di dalamnya hanya ciuman lembut untuk saling memberikan kasih sayang. Tapi, semakin lama Kana semakin menikmati dengan membalas luamatan yang Mew berikan.

"Enggghhhh," sedikit desahan keluar dari Kana saat Mew semakin memperdalam ciumannya. Memainkan lidahnya didalam mulut Kana dan mengabsen deretan gigi rapi Kana.

Kana yang berusaha melepas ciuman itu dengan memukul dada Mew, Kana sudah kehabisan oksigen.

"Hahh hahh hahh," nafas Kana terengah dan Mew hanya tersenyum melihat kegemasan Kana yang kehabisan nafas seperti itu.

"Mau lanjut sayang?" Tanya Mew dan langsung diangguki Kana. Mew kembali melumat bibir Kana, mereka saking beradu lidah untuk memberikan kenikmatan.

"Engghhh sshhh," erangan Kana kembali bersuara saat Mew mulai menuruni hisapannya dileher cantik Kana. Mew tidak memberikan tanda cinta karena dia masih memikirkan kalau besok sekolah.

Mew membuka bajunya dan baju Kana lalu turun menghisap nipple kiri Kana, tak lupa tangan nya memilin nipple kanan Kana. Kana yang sudah mulai menikmati permainan kekasihnya itupun membusungkan dadanya karena kenikmatan yang diterimanya.

"Sshhhh ahhh kakhhh gelihhh shhh," desahan Kana semakin membuat Mew memuncak.

"Sayang kakak tidak tahan, apa boleh?" Mew sudah tidak tahan dia meminta izin kepada Kana untuk melakukan lebih. Sungguh adik kecilnya tidak bisa diajak kompromi saat ini.

Jeng jeng jeng apakah chapter depan akan kubuat NC? Hehe maaf ya kalau banyak typo dan gak nyambung, masih belajar kalau ada kurangnya mohon maaf hehe.

Kalau ada yang mau request komen aja yaa, byebye see you jangan lupa vote dan komen biar aku makin semangat ngetiknya🥳🥳



Pandangan Pertama (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang