14

930 114 38
                                    

Happy Reading!!
.
.
.

Malamnya Mew mencoba menghubungi Kana namun tidak ada jawaban lalu Mew mencoba menghubungi mamah Kana

Halo mah...

Iya kak ada apa

Kana tidur ya kok telpon Mew gak diangkat

Ohh Kana minep dirumah Mild kak, katanya ada kerja kelompok

Begitu ya mah? Kalau begitu makasih ya mah Mew tutup telponnya

Iya kak..

Setelah itu Mew menutup telpon dengan cepat dan bergegas menuju rumah Mild. Mew sudah tau rumah Mild karena dia sering mengantar Kana selama ini.

Tak butuh waktu lama kini Mew sudah berada di pekarangan rumah Mild, bergegas dia memarkirkan motornya dan segera mengetuk pintu rumah sahabat Kana itu.

Tokk..tokk..tokk..

Mew mengetuk pintu rumah Mild dengan sopan, dia berdiri gelisah memikirkan kekasihnya itu. Tidak lama kemudian Mild keluar membuka kan pintu untuk Mew. Namun saat Mew ingin bertanya bergegas Mild menutup lagi pintu rumahnya, dia tak ingin membuat keributan, dia tak ingin Kana bangun. Mild sudah kasihan melihat Kana seharian ini menangis, Mild takut Kana sakit lagi.

"MILD! MILD!! TOLONG BIARIN GUE KETEMU SAMA KANA GUE MAU JELASIN!" Teriak Mew sembari menggedor pintu rumah Mild. Mild kesal sungguh kesal mau apa lagi Mew ini mau sejauh apa lagi dia menyakiti sahabatnya.

"Sayang Kana maafin kakak,"

"Kakak jelasin tapi Kana keluar ya sayang?"

Ceklek!!

"Mau apa lo?" Tanya Mild ketus.

"Kana ada disini kan Mild? Mana Mild? Gue mau ketemu." Mew memohon kepada Mild untuk dipertemukan kepada Kana.

"Gue mau bilang gak ada tapi pasti mamah Kana yang kasih tau lo kan? Gak!! Gue gak mau biarin lo ketemu sama dia. Mending lo pulang Mew, lo biarin Kana tenang dulu." Mild berucap lelah.

"Mild gue mohon, mohon banget ketemuin gue sama Kana , gue khawatir." Ucap Mew benar-benar memohon kepada Mild namun sahabat Kana itu hanya diam tak menggubris.

"Lo jelasin sama gue apa maksud lo kaya tadi Mew?" Mild memberi kesempatan Mew untuk menjelaskan kepadanya bukan kepada Kana. Mereka akhirnya duduk dibangku yang ada didepan rumah Mild.

"Jelasin!" Ketus Mild dan diangguki Mew.

"Jadi Amanda itu sahabat gue sewaktu gue belum pindah dikota ini. Dia pindah disekolah gue sewaktu SMP, dulu dia gak punya temen dan waktu itu gue lagi jalan ke kelas  terus gue ketemu sama dia. Gue kasihan akhirnya gue ajak kenalan, dari situ gue deket sama dia gue sahabatan sampe lulus SMP dan kita satu sekolah lagi waktu SMA. Lalu akhirnya gue sama diaa kepisah lagi karna gue harus pindah kesini buat ikut dinas orangtua gue. Awal gue pindah kesini gue gak pernah kontekan sama Amanda karena mungkin dia marah sama gue karena gue tinggal, tapi satu bulan terakhir ini gue kontekan lagi bahkan gue sering ketemu sama dia di belakang Kana. Gue..."

Plakk!!

Belum selesai Mew menjelaskan dia sudah mendapat tamparan dari Mild.

"Lo brengsek Mew!! Gue kira lo gak akan pernah bohongin sahabat gue!" Bentak Mild sambil menunjuk muka Mew.

"Mild? Gue gak ada niatan bohong tapi gue terpaksa. Karena jujur aja selama gue sahabatan sama Amanda gue udah nyimpen rasa lama sama dia. Gue suka Mild sama Amanda dan pas dia muncul lagi buat gue dan gak marah lagi gue seneng banget. Tapi disatu sisi gue juga sayang sama Kana." Mew menundukkan kepalanya setelah mengucapkan itu. Mild geram rahangnya mengeras mendengar tuturan Mew seperti ini dia kecewa.

Pandangan Pertama (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang