Hana.
“Orang bodoh yang tidak kompeten macam apa kau? Bagaimana kau bisa membiarkan jalang itu melarikan diri setelah semua masalah yang ku alami? Bukankah aku sudah membayarmu cukup?”
Aku mondar-mandir di ruangan itu saat amarahku tumbuh.
Jika aku berdiri di depan mereka lebih lama lagi, aku mungkin akan membunuh mereka sebelum waktunya dan aku sama sekali tidak siap untuk pembersihan.
Brengsek!
Aku tidak pernah merasa lebih seperti ingin membunuh siapapun daripada saat ini. Ya, tidak persis tapi dekat.
Aku berbalik dengan tatapan tajam dan melihat mereka melangkah mundur dari kemarahanku. Biasanya itu akan menenangkan ku, tetapi kali ini akan membutuhkan lebih banyak dari itu. Mereka membiarkan mangsaku pergi, dan pada saat seperti ini. Tidak dapat diterima.
“Dan bisakah kalian memberitahuku mengapa kalian datang ke sini? Bagaimana jika seseorang melihat kalian? Apakah kalian tahu apa yang harus ku lakukan karena kesalahan kalian?” aku berhenti berbicara sebelum memberikan terlalu banyak.
Selama ini aku sudah bisa mengendalikan semuanya dengan cara ku. Aku bisa menjaga kedua sisi hidup ku agar tidak bertemu, tidak pernah salah langkah, tidak ada yang berlebihan; dan sekarang ini!
Sekarang orang-orang bodoh yang tidak kompeten ini telah pergi dan mengacaukan rencanaku, tepat ketika hadiah itu berada dalam jangkauanku. Kekecewaan sudah cukup untuk membunuhku.
Aku melotot lebih keras dan mereka melihat ke bawah ke lantai, meremas-remas tangan bodoh mereka seperti itu akan membantu.
“Kau masih belum memberitahuku bagaimana dia bisa lolos. Jika kau melakukan apa yang ku katakan, tidak mungkin ini bisa terjadi.”
Itu benar; mereka memiliki rutinitas yang sama selama dua tahun.
Seberapa keras itu?
Dan kenapa sekarang?
Mengapa ketika semua yang sudah di rencanakan, sudah waktunya untuk grand final?
Tepat ketika semua yang ku inginkan berada dalam jangkauan ku.
Inilah yang terjadi ketika kau memiliki orang lain yang melakukan hal buruk untuk mu. Tetapi tidak mungkin bagi ku untuk menangani semuanya sendiri dan keduanya telah membantu ku di masa lalu jadi aku tidak perlu khawatir.
Tentu saja omong kosong kecil yang mereka lakukan di masa lalu tidak sebesar pekerjaan terakhir mereka, tetapi mereka melakukannya dengan baik selama dua tahun ini jadi tidak mungkin aku tahu bahwa mereka akan mengacaukannya.
Sialan.
"Jawab!!" Aku mengambil langkah ke arah mereka dan melihat mereka meringkuk ketakutan.
Aku memberikan pemikiran serius untuk mengakhiri mereka di sini dan sekarang sebelum aku lepas kendali, akal sehat ku menang.
“Kami tidak tahu bagaimana dia melarikan diri. Aku yakin kita telah mengunci rantainya dan pintunya. Kami di belakang mencoba memutuskan bagaimana menyingkirkannya begitu Anda memberi perintah, tetapi ketika kami kembali ke dalam pintu terbuka lebar dan dia pergi."
Wanita tua itu memberikan jawaban sementara suaminya yang berhati lily bergetar seperti pohon aspen yang tertiup angin. Aku selalu tahu dia lebih berani dari keduanya, meskipun dia yang lebih kejam.
Tanganku gatal ingin menampar wajahnya, tapi tidak ada gunanya memperkeruh air sampai semuanya selesai. Hanya beberapa hari lagi untuk membereskan kekacauan ini dan aku akan bersukacita mengakhiri hidup mereka yang tidak berharga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Returned
RomanceDua tahun lalu istri ku menghilang. Tidak ada catatan, tidak ada petunjuk. Aku berangkat kerja di pagi hari, meninggalkan dia nyaman dan hangat di tempat tidur kami tapi kembali pada kosongan. Polisi punya satu tersangka, aku.