who?

771 109 15
                                    

"Oh, my old friend!"

Chris Yull, seorang guru dengan jenggot lebat di wajah nya tiba-tiba saja bersorak bahagia dan memeluk Sherlock Holmes yang sedang berkunjung ke sekolah tempat teman nya itu mengajar dan bertepatan tempat Irish bersekolah.

"How are you, my friend?" Sherlock tersenyum canggung.

"Better!" Balas Chris dengan semangat. "Irish!"

Sherlock sedikit tersentak saat pria itu tiba-tiba memanggil nama yang tentu ia kenal. Tak lama, sang pemilik nama datang kearah mereka dari arah lorong sekolah yang di penuhi anak-anak di jam istirahat.

"Kau memanggil ku, Tuan Yull?" Irish menoleh ke arah nya. Dia sama terkejut nya kemudian tersenyum. "Halo, Tuan Holmes."

"Halo, nona Reynand." Sherlock membalas senyum nya.

Mereka saling melempar senyum dan bertingkah layak nya mereka tak pernah mengikat janji suci di hadapan Tuhan.

"Aku sudah bilang, aku teman nya kan? Lihat dia sekarang!" Chris meninju perut Sherlock lembut. "Tak berkurang tampan sedikitpun. Wish you to healty, bro!" Chris tertawa bangga. "Oh, Sup Daging buatan mu sangat enak, Terimakasih sudah membuatkan nya untuk ku."

Yah, siapa yang tidak bangga menjadi teman seorang Sherlock Holmes. Dan kenapa Chris tiba-tiba membahas Sup Daging nga.

Irish tersenyum geli melihat guru nya yang selalu bersemangat jika sudah tentang Sherlock Holmes ini. Sepertinya dia adalah fans nya nomor satu. "Sama-sama, Tuan Yull. Kau memakan nya bersama Balian?"

"Irish,"

Seorang laki-laki muncul dan mengenggam tangan nya. Seketika semua atensi beralih pada nya. Menatap kedua remaja yang menjalin asmara.

"Oh, Balian, kau sudah selesai berdoa?" Irish membalas genggaman tangan nya.

Balian tersenyum seraya mengangguk lalu menatap kedua pria itu bergantian hingga ia tersadar akan atensi detektif ulung. "Pagi, Tuan Sherlock Holmes."

Sherlock juga tertarik ke kenyataan, "Morning, sir Heo."

Balian tersenyum lalu menatap Irish, mengajak nya pergi. Irish menoleh ke arah Sherlock sebelum meninggalkan nya yang hanya di balas anggukan kecil oleh pria itu.

Hanya saja Sherlock merasa aneh. Dia memperhatikan Balian sejak tadi. Dan sampai mereka berdua berjalan di lorong sekolah sembari bergandeng tangan hingga hilang di belokan.

"Putra Teddy Heo itu benar-benar Religius sama seperti keluarga nya." Ujar Chris kemudian menatap teman nya. "Nah, Teman lama, apa yang kau butuhkan di sini?"

"Balian Heo, kau di nyatakan bersalah."

"WHAT?! NO!"

Ruangan mulai di penuhi suara-suara. Balian yang menyangkal semua tuduhan. Ayah dan Ibu nya yang histeris melihat anak nya berdiri di samping Mayat dengan tangan berdarah dan Map Kuning di tangan nya yang berisikan seluruh data perusahaan Ayah nya yang hilang.

Sherlock menghela nafas, ia benci situasi seperti ini. Tapi setidaknya kasus yang dia kerjakan hampir lima bulan ini sudah mencapai akhirnya saat Chris Yull, menunjukkan meja Balian di sekolah.

Dan terdapat Minyak Asiri yang membantu Sherlock sampai di titik ini, bertepatan dengan Balian yang malah menunjukkan diri nya sendiri berdiri di samping mayat.

Tiba-tiba seorang gadis berlari dari arah tangga masuk ke dalam dan melihat tangan Balian sudah di borgol.

"No ...," Lirih nya. Ia menoleh ke arah Sherlock, dia seakan berbicara dari tatapan nya untuk meminta bantuan nya.

Mr. DetectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang